Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam, Reporter Penulis Kabar Penyiksaan Gay di Chechnya Bersembunyi

Kompas.com - 27/04/2017, 16:49 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang reporter harian Novaya Gazeta yang mengabarkan soal penyiksaan kaum gay di Chechnya kini bersembunyi setelah mendapatkan ancaman.

Elena Milashina, nama jurnalis itu, meninggalkan apartemennya di Moskwa dan berencana meninggalkan Rusia setelah seorang pemuka agama di Chechnya melempar ancaman terbuka untuk semua staf harian tersebut.

Kepada CNN Elena mengatakan, redaksi Novaya Gazeta menerima dua surat berisi bubuk putih menyusul ancaman yang dilontarkan dari Grozny, ibu kota Chechnya itu.

"Kami belum tahu itu bubuk apa, kami sudah meminta aparat keamanan memeriksanya. Semua dari kami, termasuk saya, menganggap situasi sudah sangat serius," ujar Elena.

Baca: Putin Tak Percaya Ada Pembantaian Kaum Gay di Chechnya, Mengapa?

Sementara itu, Nina Ognianova, kordinator Komite Perlindungan Jurnalis wilayah Eropa dan Asia Tengah, menyerukan agar pemerintah Rusia memastikan keselamatan para jurnalis.

"Para reporter Novaya Gazeta mendapatkan risiko sangat besar dan sudah membayar harga yang sangat mahal untuk mengungkappelanggaran HAM dan menyuarakan kebenaran," ujar Ognianova.

"Mereka tak perlu takut akan keselamatan diri karena mereka menjalankan tugas," tambah Ognianova.

Sebelumnya, harian tersebut mengabarkan setidaknya tiga orang gay tewas sementara puluhan lainnnya disiksa sebelum dilepaskan dengan ancaman.

Novaya Gazeta menyebutkan setidaknya 100 orang gay ditahan dan dipenjara di sebuah lokasi khusus. Namun pemerintah Rusia dan Chechnya membantah laporan tersebut.

Baca: Terancam Dibunuh, Kaum Gay Melarikan Diri dari Chechnya

Laporan terakhir harian itu menyebut setidaknya enam pusat penahanan digunakan untuk menampung para pria yang diduga sebagai gay. Dua lokasi penahanan sudah diidentifikasi yaitu di Argun dan Zozin-Jurt.

Ditolak oleh pemerintah Rusia dan Chechnya, laporan harian Novaya Gazeta tersebut ditanggapi serius Komisioner Tinggi urusan HAM PBB.

Badan PBB ini kemudian meminta pemerintah Rusia untuk menggelar investigasi atas laporan tersebut dan menjamin keselamatan para jurnalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com