Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Siap Bertolak ke Mesir, Bertemu Imam Besar Al Azhar dan Presiden Sisi

Kompas.com - 26/04/2017, 11:15 WIB

VATICAN CITY,  KOMPAS.com – Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, bersiap bertolak ke Mesir, Jumat (28/4/2017), untuk meningkatkan hubungan dengan umat Islam.

Paus juga ingin menunjukkan solidaritas dengan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah di Mesir setelah beberapa kali diserang kelompok teroris.

Kairo sendiri telah mengerahkan keamanan tingkat tinggi untuk menjamin keselamatan Paus Fransiskus dalam lawatannya itu.

Mesir belakangan ini menjadi semakin tidak aman oleh sejumlah serangan bom. Serangan terbaru melanda gereja-gereja Koptik di dua kota di Mesir pada awal April yang menewaskan 45 orang.

Terkait serangan tersebut, pemerintah Presiden Abdel Fattah el-Sisi telah menerapkan negara dalam keadaan darurat untuk masa tiga bulan ke depan. Kunjungan Paus pun masih dalam status tersebut.

Baca: Bom Guncang Gereja Koptik di Mesir, Apa Komentar Paus Fransiskus?

Namun, Paus berusia 80 tahun yang lebih memilih kontak langsung dengan orang-orang di sekitarnya, akan menghindari penggunaan mobil lapis baja dan mobil terbuka bergaya militer.

Selama lawatan dua hari, Fransiskus akan bertemu empat mata dengan imam besar masjid Al Azhar, Sheikh Ahmed al-Tayeb, seorang profesor filsafat Islam yang mengunjungi Vatikan tahun lalu.

Langkah Paus itu tentu saja untuk mengurangi satu dekade ketegangan dan keduanya juga ingin memajukan peradaban manusia dengan terus mendorong perdamaian.

Hubungan Al Azhar dan Vatikan terganggu oleh pendahulu Fransiskus, yakni Paus Benediktur XVI dalam pidator tahun 2006 yang mengaitkan Islam dengan kekerasan.

Juga komentar Benediktus XVI pada 2011 yang mengecam sebuah serangan terhadap sebuah gereja Koptik di Mesir, yang oleh Al Azhar dikritik sebagai campur tangan atas urusan dalam negeri Mesir.

Universitas Al Azhar, yang dipandang sebagai pusat cendekiawan Islam Sunni akan menyelengarakan konferensi perdamaian internasional pada Jumat (28/4/2017).

“Paus Fransiskus akan berbicara sebagai peserta biasa,” demikian juru bicara Vatikan, Greg Burke.

Baca: Setelah Tanta, Ledakan Bom Guncang Gereja di Alexandria, 11 Tewas

Paus Fransiskus telah menjadikan dialog antaragama dan rekonsiliasi sebagai tema utama karya kepausannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com