Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Problem Pemasangan Implan Vagina, Ratusan Perempuan Menggugat

Kompas.com - 22/04/2017, 20:44 WIB

KOMPAS.com - Lebih dari 800 perempuan Inggris mengajukan gugatan hukum terhadap Dinas Kesehatan Inggris (NHS), dan perusahaan pembuat implan vagina berbentuk jala.

Implan tersebut digunakan untuk menangani organ panggul yang longgar dan inkontinensia atau gangguan buang air kecil setelah melahirkan.

Namun banyak dari implan itu yang menembus vagina, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman yang parah.

Sejumlah perempuan mengaku menderita sakit permanen usai pemasangan implan.

Mereka juga tidak mampu berjalan, bekerja, atau pun berhubungan seks. Salah seorang "korban" bahkan menyebut implan-implan tersebut sebagai sesuatu yang 'biadab'.

Badan regulasi Inggris MHRA mengungkapkan, mereka bersimpati terhadap para perempuan yang terkena dampak pemasangan implan vagina tersebut.

Salah seorang perempuan, Kate Langley terpaksa harus berhenti dari pekerjaannya sebagai pengasuh anak-anak, karena rasa sakit pada vaginanya.

"Saya bisa melihat implan (jala) mencuat keluar di vagina, saat pertama kali dokter bedah memeriksanya," kata dia.

"Implan jala itu menembus vagina seperti alat pemotong keju."

Sementara para perempuan lain mengatakan, kisi-kisi jaring begitu tajam sehingga melukai pasangannya saat melakukan hubungan seks.

Langley, mengaku sudah pergi ke 53 rumah sakit untuk mengakhiri rasa sakitnya. Namun implan jala itu begitu dekat dengan dengan syarafnya, sehingga tidak bisa dilepas sepenuhnya.

Implan vagina menyebabkan Langley mengalami rasa sakit permanen dan menyebabkan kerusakan syaraf.

Rasa nyeri yang berkelanjutan

Jala-jala plastik itu terbuat dari polypropylene - bahan yang juga digunakan untuk membuat botol-botol minuman tertentu, dan diproduksi oleh berbagai perusahaan.

Implan jala itu digunakan untuk meredakan penyakit inkontinensia atau gangguan buang air kecil.

Implan ini juga untuk membantu organ-organ seperti vagina, rahim, usus, kandung kemih atau uretra yang kendur usai melahirkan.

Perempuan lainnya yaitu, Claire Cooper mulai mengalami nyeri sekitar tiga tahun setelah operasi pemasangannya.

Para dokter keliru menduga bahwa sumber ketidaknyamanan itu muncul dari rahimnya, yang diangkat saat ia berusia 39 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com