Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Ini Dihukum karena Botaki Kepala demi Solidaritas Kanker

Kompas.com - 20/04/2017, 20:15 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Taylor Jones, seorang remaja asal Cornwall, Inggris, tidak diizinkan masuk kelas gara-gara mencukur habis kepalanya demi sebuah badan amal kanker.

Saat kembali dari liburannya, siswa sekolah berusia 15 tahun itu diberitahu oleh pihak sekolah bahwa 'gaya rambutnya yang ekstrem' dirasa tidak pantas.

Tempat Taylor bersekolah, Launceston College di Cornwall, mengutarakan, siswa itu hanya bisa belajar di kelas tambahan khusus, selama empat hari, sampai rambutnya tumbuh kembali.

Namun ibunda Taylor, Lesley Jones, mengatakan, putranya tidak semestinya dihukum karena ia berusaha membantu orang lain.

Terinspirasi oleh teman

Lesley Jones mengatakan, alasan anaknya menggunduli kepala karena ia ingin menggalang dana untuk lembaga yang menangani kanker, Cancer Research UK.

Hal itu dia lakukan setelah salah seorang temannya didiagnosa menderita kanker stadium akhir.

Ia sudah menumbuhkan rambutnya selama berbulan-bulan sebagai persiapan untuk acara yang direncanakannya berlangsung bulan Juni mendatang.

Namun, sang ibu mengatakan, dia dan suaminya menyarankan Taylor untuk menggunduli rambutnya tepat pada perayaan Paskah. Sebab, rambutnya sudah terlalu panjang hingga menutupi muka.

Saran itu pun dituruti sang anak. "Tetapi, saat masuk sekolah Taylor disuruh untuk belajar di sebuah ruang khusus," keluh Lesley Jones.

"Setiap tempat memang memiliki peraturan, tapi saya pikir dalam situasi seperti ini, seharusnya pihak sekolah bisa membuat pengecualian," tutur Lesley lagi.

"Mereka bisa memanggil Taylor, melakukan pembicaraan dan menghargai apa yang sudah dilakukan Taylor, lalu memberitahunya bahwa potongan rambut ini tidak sesuai untuk sekolah."

Gaya rambut ekstrem

Launceston College mengatakan, Taylor akan mengikuti kelas khusus selama empat hari, jadi ia tidak bisa belajar di kelas yang biasanya ia ikuti.

Kepala Sekolah Bryan Maywood mengatakan, "setelah periode ini dilewati, rambutnya tidak lagi dianggap sebagai gaya rambut yang ekstrem."

"Dia akan kembali mengikuti pelajaran di kelas seperti biasa," sambungnya.

Menurut pihak sekolah, sebelum libur Taylor sudah diberi tahu agar rambutnya dicukur, namun dengan potongan yang masih bisa diterima.

Kepala Sekolah mengatakan, Taylor malah melakukan hal yang bertentangan dengan saran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com