Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2017, 14:22 WIB

SELAT SUNDA, KOMPAS.com - Gugus tempur Angkatan Laut Amerika Serikat yang terdiri dari sebuah kapal induk dan kapal perang lainnya ternyata tidak berlayar menuju Korea Utara.

Berbeda dari yang diumumkan sebelumnya, kapal USS Carl Vinson ternyata sedang berbalik arah menuju yang berlawanan, yakni ke Australia.

Pada 8 April 2017, Angkatan Laut AS mengatakan, USS Carl Vinson diarahkan menuju ke Semenanjung Korea, sebagai langkah kesiagaan.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan sedang mengerahkan sebuah armada.

Namun, armada dimaksud justru bergerak menjauh selama akhir pekan lalu, dan mengarah ke Samudera Hindia melalui Selat Sunda.

Baca juga: Antisipasi Korut, AS Kirim Kapal Induk ke Semenanjung Korea

Komando Pasifik AS, Selasa (18/4/2017), mengatakan bahwa mereka telah membatalkan rencana berlabuh di Perth, dan sudah menyelesaikan pelatihan yang dijadwalkan bersama Australia setelah meninggalkan Singapura pada 8 April.

Gugus tempur itu sekarang melanjutkan perjalanan ke Pasifik Barat seperti yang diperintahkan.

Tidak jelas apakah hal itu merupakan langkah pengecohan yang disengaja, yang mungkin dirancang untuk menggertak pemimpin Korut, Kim Jong Un, atau memang perubahan rencana atau malah sekadar miskomunikasi saja.

Pengerahan gugus tempur ini membuat hubungan Korut dan AS makin menegang selama beberapa pekan terakhir, bahkan Korut mengancam untuk melancarkan serangan nuklir.

Korut menggelar unjuk kekuatan militer sebagai bagian dari parade selama akhir pekan lalu dan menguji coba rudal lain, Minggu (16/2/2017), namun meledak segera setelah peluncuran, kata Pentagon.

Baca juga: Korea Utara Siap Tempur Menghadapi Armada AS

AS menuduh Korut mencoba untuk melakukan provokasi, dan Menteri Pertahanan AS James Mattis menyebut uji coba yang gagal ittu merupakan langkah gegabah.

Pyongyang mengatakan mereka tidak gentar pada AS, dan siap menguji-coba rudal setiap minggu, dan memperingatkan “perang habis-habisan” jika AS mengambil tindakan militer.

"Jika AS merencanakan serangan militer terhadap kami, kami akan bereaksi dengan serangan-serangan pendahuluan menggunakan nuklir dengan gaya dan metode kami sendiri," kata Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Han Song Ryol . 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com