Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Libya Temukan 28 Mayat Imigran, Diduga Mati Kelaparan dan Haus

Kompas.com - 19/04/2017, 07:01 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Nelayan Libya menemukan mayat 28 imigran gelap, yang tampak meninggal akibat haus dan lapar setelah kapal mereka rusak di lepas pantai Sabratha, kata pejabat kementerian dalam negeri, Selasa (18/4/2017).

Sejak Libya kacau sesudah Moammar Khadafy jatuh pada 2011, negara Afrika Utara itu menjadi titik utama keberangkatan bagi pengungsi dari Afrika, yang berharap bisa mencapai Eropa lewat laut.

Lebih dari 150.000 orang berhasil menyeberang ke Italia tiap tahun selama tiga tahun belakangan.

Komandan satuan keamanan kementerian dalam negeri Ahmaida Khalifa Amsalam menyatakan, 28 pengungsi, termasuk empat wanita, ditemukan setelah matahari terbenam oleh nelayan, yang lalu menarik kapal itu ke pantai.

. .
Para korban tersebut dimakamkan bersama di pemakaman untuk imigran gelap, katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.

"Perahu mereka berhenti di tengah laut akibat mesin rusak," katanya, tanp merinci kebangsaan mereka tapi banyak pendatang gelap berasal dari Afrika sub-Sahara.

Penyelundup sering menjejalkan pengungsi di perahu layar kecil, meluncurkan mereka ke laut untuk dijemput kapal penyelamat dan kapal lain setelah mereka mencapai perairan antarbangsa.

Beberapa di antaranya dicegat dan dikembalikan oleh penjaga pantai Libya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com