CARACAS, KOMPAS.com - Menteri pertahanan Venezuela, Senin (17/4/2017), menyatakan sumpah setia angkatan bersenjata negeri itu kepada Presiden Nicolas Maduro.
Sebelumnya, Maduro memerintahkan tentara turun ke jalan-jalan untuk mengantisipasi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan kelompok oposisi.
Kelompok oposisi pada Rabu (19/4/2017), merencanakan unjuk rasa besar yang dijuluki "ibu semua unjuk rasa" menyusul bentrokan dengan polisi selama dua pekan sebagai bentuk protes terhadap Maduro.
Baca: Halangi Referendum, Parlemen Venezuela Sebut Presiden Maduro Lakukan Kudeta
Oposisi kanan-tengah menyerukan agar militer, pilar utama pemerintahan Maduro, meninggalkan sang presiden yang dituding membawa negeri itu ke jurang krisis ekonomi dan politik.
Namun, menteri pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan, kesetiaan angkatan bersenjata tetap menyakatan tetap setia kepada Presiden Maduro.
Komentar ini disampaikan Lopez di hadapan ribuan anggota milisi bersenjata pro-Maduro "Milisi Bolivarian" yang bersorak-sorai mendengar seruan Lopez itu.
Atas sumpah setia itu, Maduro mengucapkan terima kasihnya dan mengumumkan jumlah milisi akan dingkatkan hingga berjumlah setengah juta orang.
"Kesetiaan akan dibalas dengan kesetiaan, ujar Maduro.
Baca: Massa di Venezuela Bersiap Gelar Aksi Protes Desak Maduro Mundur
Namun, tokoh oposisi Henrique Capriles justru mengecam keras langkah pemerintah itu.
"Veneauela tak membutuhkan senjata, Venezuela membutuhkan makanan dan obat-obatan!" ujar Capriles.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tetapi anjloknya harga minyak sejak 2014 meruntuhkan perekonomian negeri itu yang ditopang sektor perminyakan.
Devisa yang dulu diperoleh dari penjualan minyak telah digunakan untuk mengimpor berbagai jenis komoditas.
Alhasil, negeri itu dihantam kekurangan bahan makanan, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan lainnya termasuk deodoran dan tisu toilet.
Baca: Akibat Krisis Ekonomi, Berat Badan Warga Venezuela Turun 9,5 Kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.