Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

United Airlines Takkan Lagi Keluarkan Penumpang demi Stafnya

Kompas.com - 17/04/2017, 14:25 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com – Maskapai United Airlines mengubah kebijakan memberikan tempat duduk pada menit-menit terakhir kepada stafnya saat penerbangan penuh setelah kemarahan global akibat seorang penumpang diseret paksa dari tempat duduknya.

Maskapai ini mengatakan, dalam penerbangan-penerbangan mendatang, kursi untuk staf maskapai akan dialokasikan setidaknya satu jam sebelum keberangkat.

Seorang penumpang, dokter David Dao kehilangan dua gigi depan dan menderita patah hidung ketika dikeluarkan paksa dari penerbangan hari Minggu (9/4/2017) lalu.

Rekaman video insiden yang melibatkan Dao ditonton oleh jutaan orang sehingga menyebabkan kemarahan dan kecaman luas terhadap maskapai itu.

Putri Dao, Crystal Dao Lada, kemudian mengatakan dalam jumpa pers di Chicago bahwa keluarga mereka 'muak' dengan kejadian itu.

Aparat mengeluarkan paksa Dao dari penerbangan Chicago-Louisville, Kentucky, karena maskapai membutuhkan empat kursi bagi awaknya di penerbangan yang penuh penumpang itu.

Tiga penumpang bersedia memberikan kursi secara sukarela, namun dokter Dao, warga Vietnam-AS berusia 69 tahun, menolak dengan alasan harus menemui pasien keesokan harinya.

Dia kemudian diseret oleh para petugas menyusuri lorong pesawat, dan ia pun menjerit-jerit.

Pengacaranya kemudian mengatakan bahwa Dao menderita pengalaman 'lebih mengerikan dibanding apa yang ia alami ketika meninggalkan Vietnam.'

Peristiwa itu menyebabkan demonstrasi di Bandara Internasional O'Hare, Chicago dan menjadi bencana hubungan masyarakat bagi United Airlines.

Situasi makin memburuk ketika kepala eksekutif maskapai, Oscar Munoz, dalam pernyataannya tidak menyebutkan terjadinya penggunaan kekerasan.

"Ini merupakan peristiwa menjengkelkan untuk kita semua di maskapai ini. Saya minta maaf karena harus mengakomodasi-ulang penumpang ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia juga mengatakan bahwa Dao “mengganggu dan melawan” dalam kejadian itu.

Beberapa hari kemudian Munoz, yang dituntut untuk mengundurkan diri melalui suatu petisi online yang telah mengumpulkan ribuan tanda tangan, mengatakan ia merasa “malu dan aib” dan berikrar bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Maskapai ini menawarkan kompensasi kepada semua pelanggan yang terbang dengan pesawat hari Minggu pekan lalu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com