Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: 2 Miliar Penduduk Dunia Gunakan Air Terkontaminasi

Kompas.com - 13/04/2017, 08:48 WIB

GENEVA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (13/4/2017) menyebut perlu sebuah perkembangan dramatis untuk memastikan seluruh warga dunia mendapatkan akses sanitasi dan air bersih.

Sebab, lanjut WHO, saat ini hampir 2 miliar penduduk dunia menggantungkan hidup dari air yang terkontaminasi.

Ratusan ribu orang meninggal dunia setiap tahun karena mereka terpaksa mengonsumsi air yang tercemar.

WHO mendesak investasi besar-besaran untuk meciptakan akses universal agar warga dunia bisa mendapatkan air bersih.

"Hari ini, hampir 2 miliar orang di dunia mengonsumsi air yang terkonraminasi feses, sehingga mereka rentan terkena kolera, disentri, tipus, dan polio," kata Marie Neire, kepala departemen kesehatan publik WHO.

"Air yang terkontaminasi diperkirakan mengakibatkan lebih dari 500.000 orang di dunia tewas setiap tahun akibat diare," tambah Maria.

"Mengonsumsi air kotor juga menimbulkan penyakit tropis lainnya seperti cacing perut, schistosomiasis, dan trakhoma," lanjut Maria.

Pada 2015, Dewan Umum PBB mengadopsi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), serangkaian target aspirasional untuk memberantas kemiskinan dan menigkatkan kesejahteraan manusia.

Di dalam SDG ini terdapat tekad untuk menyediakan air dan sanitasi yang aman dengan harga terjangkau secara universal pada 2030.

Selama tiga tahun terakhir, berdasarkan laporan yang diterima PBB, berbagai negara sudah meningkatkan anggaran tahunan untuk air bersih, sanitasi, dan kebersihan hingga 4,9 persen.

Namun, 80 persen negara di dunia mengatakan, anggaran mereka tak mencukupi untuk memenuhi target meningkatkan akses untuk air bersih dan sanitasi.

Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur air bersih dan sanitasi adalah sebesar 114 miliar atau sekitar Rp 1.500 trilun setiap tahun.

Biaya ini dibutuhkan hanya untuk memenuhi target SDG dan belum menghitung biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur.

"Ini adalah sebuah tantangan bagi kita untuk mengatasi masalah," kata Guy Ryder, ketua badan urusan air PBB dan juga ketua Organisasi Buruh Internasional (ILO).

"Meningkatkan investasi untuk air bersih dan sanitasi dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan manusia dan pembangunan, meningkatkan lapangan kerja, dan memastikan tak ada orang yang ditinggalkan," tambah Ryder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com