Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakmi Bertabur Serangga Laris Manis di Tokyo

Kompas.com - 10/04/2017, 21:25 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Penyuka makanan Jepang mengantre di luar sebuah rumah makan di Tokyo untuk mencicipi hidangan langka, yaitu bakmi dilengkapi cacing dan jangkrik goreng.

Kurang dari empat jam, rumah makan bernama "Ramen Nagi" itu menjual 100 porsi mie "Insect Tsukemen", yang disiapkan khusus untuk penjualan hanya pada Minggu, seperti dilaporkan Reuters, Senin (10/4/2017).

Permukaan mi tersebut dibubuhi belasan jangkrik kecil dan cacing, yang kemudian oleh penikmatnya dicelupkan ke sup, yang telah diberi rasa menggunakan bubuk jangkrik, belalang, atau cacing sutera.

"Isiannya sudah digoreng dalam minyak, jadi teksturnya sangat renyah dan tidak memiliki rasa buruk," kata salah seorang penikmat, mahasiswa berumur 22 tahun, Anri Nakatani.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemilik rumah makan dan Yuta Shinohara, seorang pria yang sebelumnya juga menyelenggarakan kegiatan memakan serangga dalam perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine Day) yang menghidangkan cokelat, kue, dan koktail dengan bahan olahan dari serangga.

Shinohara yang mulai memakan serangga sejak kecil mengaku ingin mengenalkan budaya makanan alternatif di Jepang dan seluruh dunia melalui ramen, sebuah makanan Jepang yang sudah terkenal di dunia.

"Melalui ramen, saya ingin menyebarkan betapa menyenangkannya dan nikmatnya memakan serangga," katanya menjelaskan.

Paket hidangan penuh yang seharga sekitar Rp 350.000 itu terdiri atas ramen serangga, semangkuk nasi campur jangkrik, risoles cacing kering, dan es krim yang dibubuhi bubuk serangga. Untuk ramen-nya sendiri seharga sekitar Rp 200.000.

Serangga diketahui dikonsumsi di banyak negara seperti China, Ghana, Meksiko, dan Thailand. Suku asli di Australia juga mengonsumsi serangga sebagai sumber protein hewani dari generasi ke geenrasi.

Kumbang bahkan menjadi bagian dalam hidangan tradisional Jepang di daerah pedesaan, namun hanya sedikit penghuni di daerah perkotaan yang punya kesempatan mencoba jenis panganan tersebut.

Wisatawan asal California, Amerika Serikat, Steve Lee mengaku menikmati hidangan tersebut namun berpendapat mungkin akan perlu waktu cukup lama agar makanan tersebut bisa masuk ke negaranya.

"Sekarang, ramen sudah mulai dikenal di California. Jadi, mungkin, 10 atau lima tahun mendatang, ramen serangga menyusul," kata Lee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com