KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung mengeluarkan kecaman terkait serangan bom di dua gereja di Mesir, saat ibadah Minggu Palem, Minggu (9/4/2017).
"Sangat sedih mendengar kabar teroris menyerang Mesir. AS mengecam keras perbuatan ini," demikian kutipan pernyataan Trump lewat akun Twitter-nya.
"Saya sangat yakin, Presiden el Sisi akan menangani situasi ini dengan baik," sambung Trump.
Baca: 2 Ledakan Bom Saat Ibadah Minggu Palem di Mesir Renggut 44 Nyawa
Belum lama ini, Trump menggelar pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Washington DC.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara mengungkapkan dukungan masing-masing, serta kesepakatan untuk membangun kerjasama yang lebih erat antara kedua negara.
Baca: Bertemu al-Sisi, Trump Bangun Era Baru Hubungan AS-Mesir
Terkait serangan bom di Kota Tanta dan Alexandria tersebut, Presiden el-Sisi langsung mendeklarasikan keadaan darurat di negaranya hingga tiga bulan ke depan.
Serangan bom di tengah ibadah Minggu Palem, menjelang Hari Raya Paskah, merenggut 44 nyawa dan melukai puluhan jemaat lainnya.
Baca: ISIS Bom Gereja di Mesir, Presiden el-Sisi Tetapkan Keadaan Darurat 3 Bulan
Sisi mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan dari Istana Kepresidenan, setelah menggelar pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional.
Rangkaian serangan ini terjadi setelah serangan serupa yang terjadi di sebuah gereja Koptik di Kairo pada Desember tahun lalu.
Aksi ini pun terjadi beberapa saat menjelang kunjungan Pemimpin Umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus ke Mesir.
Baca: Bom Guncang Gereja Koptik di Mesir, Apa Komentar Paus Fransiskus?