Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jari Tangan Pegawai Magang Hancur, Sebuah Pabrik Didenda Rp 2,5 Miliar

Kompas.com - 06/04/2017, 09:34 WIB

TOORMINA, KOMPAS.com - Sebuah pabrik di wilayah Coffs Harbour, negara bagian New South Wales, Australia, dikenai denda 250.000 dollar Australia, atau setara dengan Rp 2,5 miliar, setelah tangan seorang siswa pekerja magang hancur terkena mesin.

Siswa berusia 17 tahun itu melakukan kerja praktek di pabrik Thermal Electric Elements di Toormina, pada bulan Agustus 2014 lalu.

Ia tengah melepaskan lempengan logam dari pedal rem ketika tanpa sengaja justru mengaktifkan pisau mesin. Ujung dari dua jarinya hancur dan harus diamputasi.

Sebuah penyelidikan oleh lembaga ‘SafeWork’ New South Wales menemukan, perusahaan ini telah gagal untuk memberikan penjagaan yang tepat atas mesin-mesin mereka. 

Manajemen perusahaan itu pun tak mengubah pengaturan mesin, sehingga mesin ini tak menutup secara otomatis ketika objek terlalu dekat.

Laporan ini juga menemukan kurangnya instruksi, pelatihan, informasi, dan pengawasan khususnya terhadap pekerja magang tersebut. 

Dalam menjatuhkan denda, Diektur Eksekutif SafeWork -Peter Dunphy -mengatakan, hukuman telah memperhitungkan cedera permanen yang dialami siswa.

Juga dipertimbangkan bahwa prospek lapangan kerja sang remaja di masa depan telah terdampak.

"Ini telah meninggalkan seorang pekerja muda dengan luka seumur hidup," sebut lembaga ini.

"Mengatur mesin sehingga benda ini tetap beroperasi sementara bagian tubuh berada di dekat pisau merupakan suatu tindakan yang menciptakan risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan bagi pekerja.”

"Keputusan pengadilan ini mengirimkan pesan yang kuat kepada komunitas bisnis, tentang kebutuhan untuk melindungi para pekerja muda dan rentan agar kejadian tragis seperti ini tak terjadi.”

"Penjagaan keselamatan adalah cara yang sangat sederhana untuk melindungi para pekerja dari insiden terluka parah atau terbunuh."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com