Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2017, 07:54 WIB

HANOI, KOMPAS.com - Di dunia yang didominasi kaum pria, seorang perempuan pengusaha dari Vietnam sukses membukukan namanya dalam jajaran miliarder di Asia Tenggara.

Harta dan kekayaan itu dia peroleh berkat ide inovatif dan kemampuannya memimpin.

Perempuan itu bernama Nguyen Thi Phuong Thao yang meluncurkan layanan penerbangan berbiaya murah dengan nama VietJet Air pada Desember 2011 lalu.

Bisnis itu mulai menapaki industri yang selama ini didominasi oleh penerbangan nasional, Vietnam Airlines.

Dalam rentang waktu hanya lima tahun, maskapai VietJet Air kini sudah menjual sahamnya di pasar modal.

Maskapai ini pun menjalani penerbangan hingga 40 persen total penerbangan di Vietnam.

Keberhasilan luar biasa dari perusahaan penerbangan yang terkenal dengan pramugari berbikini ini pun telah membuat Thao yang menjadi CEO VietJet Air, menjadi salah satu dari hanya dua miliarder Vietnam.

Selain itu, Thao juga menempati urutan ke-46 pada daftar orang terkaya dunia versi Forbes, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai sebesar 1,7 miliar dollar AS.

Thao telah mengantongi lisensi untuk mendirikan maskapai sejak tahun 2007. Namun dia belum bisa segera mewujudkannya kala itu, karena harga minyak dunia yang melambung. 

Di tahun 2010, Thao masuk ke bisnis tersebut dengan menggandeng maskapai AirAsia.

Namun, kerjasama itu gagal dan dia memutuskan untuk menjalankan sendiri usahanya dan meluncurkan VietJet Air, setahun kemudian. 

Kepada Forbes, Thao berujar, “saya selalu menyasar hal yang besar dan merampungkan pekerjaan yang besar pula.

“Kini, VietJet ingin menjadi maskapai berskala internasional, bukan hanya penerbangan lokal," kata dia, seperti dikutip laman India Express. 

Salah satu fitur yang paling membedakan dari perusahaan penerbangan lain adalah pramugari berbikini. Hal ini diyakini telah meningkatkan pendapatan maskapai secara eksponensial.

Dalam penerbangan pertama mereka, para pramugari muda mengenakan bikini dengan tujuan ke sebuah wilayah pantai di Vietnam. Para wanita itu pun tampil dengan busana yang sama dalam kalender perusahaan itu. 

Tentang idenya itu, Thao kabarnya menganggap hal ini sebagai tanda pemberdayaan perempuan dalam masyarakat yang konservatif.

“Anda memiliki hak untuk memakai apa pun yang Anda suka, baik bikini atau pakaian tradisional ao dai,” kata Thao.

Sang CEO juga mengaku tidak ambil pusing dengan apa yang dipikirkan orang tentang wanita berbikini dan maskapai mereka, selama orang-orang senang melakukannya. 

Baca: Lusinan Model Seksi Berbikini Peluk Trump di New York

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com