Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Angkut Sapi ke Tukang Jagal, Seorang Pria Tewas Dikeroyok

Kompas.com - 05/04/2017, 17:42 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria Muslim tewas dikeroyok setelah dituduh mengangkut sapi menuju ke rumah pemotongan hewan. Demikian keterangan polisi India, Rabu (5/4/2017).

Pehlu Khan dan 14 orang lainnya dikeroyok dan dipukuli secara brutal empat hari lalu di negara bagian Rajashtan, India. Pehlu akhirnya meninggal dunia pada Selasa (4/4/2017) malam.

Pehlu dan rekan-rekannya sebetulnya baru saja membeli sapi perah di sebuah pasar ternak dan akan membawa hewan-hewan ke negara bagian tetangga, Haryana.

Saat itulah, sekelompok orang menghentikan truk-truk yang membawa sapi itu, menyeret Pehlu dan kawan-kawannya, lalu memukuli mereka.

Kelompok massa yang memukuli Pehlu dan kawan-kawannya membebaskan seorang pengemudi truk beragama Hindu.

Namun, pria itu diperingatkkan agar tak lagi bersedia diminta mengangkut sapi. Demikian penjelasan petugas jaga di kantor kepolisian Behror Town, tempat tragedi itu terjadi.

Sejauh ini kepolisian belum melakukan penangkapan. Ujar petugas yang tak mau disebutkan namanya itu.

Bagi 80 persen warga Hindu dari 1,3 miliar warga India, sapi dianggap hewan suci dan menyantap dagingnya ditabukan.

Di banyak negara bagian India, menyembelih sapi lalu menjual dagingnya dibatas bahkan dilarang.

Sejak PM Narendra Modi, seorang nasionalis Hindu, berkuasa sejak 2014, kelompok-keloompok Hindu garis keras menginginkan larangan penjualan daging sapi.

Padahal  memotong dan menjual daging sapi merupakan mata pecahaharian bagi sebagian besar warga Muslim India.

Bahkan belakangan bukan hanya menyembelih dan menjual daging sapi saja  yang dilarang, massa tak jarang mencegat truk yang pengangkut ternak untuk memastikan tak ada sapi yang dibawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com