Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di St Petersburg adalah Serangan Teroris

Kompas.com - 04/04/2017, 06:24 WIB

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan ledakan di antara dua stasiun kereta bawah tanah St Petersburg pada Senin (3/4/2017), merupakan serangan teroris.

Data terakhir menyebutkan, serangan itu telah menyebabkan 11 orang tewas. 

Baca: Ledakan Hantam Stasiun KA Bawah Tanah di St Petersburg

Dalam pernyataan di jejaring media sosial Facebook, Medvedev juga mengatakan, para korban selamat akan diberikan bantuan yang diperlukan.

"Semua perintah yang berkaitan dengan hal tersebut sudah dikeluarkan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Darurat," tulis Medvedev.

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin mengatakan penyebab pasti ledakan akan terungkap melalui penyelidikan.

Baca: Presiden Putin: Ledakan di St Petersburg Mungkin Aksi Terorisme

"Penyelidikan akan mengungkap semuanya, termasuk apakah karena kecelakaan atau tindak kriminal di samping aksi terorisme, dan tentu semua keterangan selalu diteliti," ungkap Putin.

"Kita akan mengetahuinya. Penyelidikan akan memberikan semua jawaban atas apa yang terjadi," kata Putin sebelum mengunjungi lokasi ledakan.

Pihak berwenang di Kota St Petersburg mengatakan 11 orang meninggal dunia dan setidaknya 45 orang luka-luka.

Menurut kepala Komite Antiteroris Nasional Andrei Przhezdomsky, ledakan menghantam satu kereta di antara dua stasiun, Sennaya Ploshchad dan Tekhnologichesky Institut.

Ia mengatakan ledakan disebabkan oleh alat peledak yang tak diidentifikasi. Namun,  penyebab pasti belum diketahui.

Juga ada peledak yang ditemukan di stasiun terpisah dan kemudian diamankan.

Baca: Polisi Jinakkan Satu Bom di Stasiun Kereta Bawah Tanah St Petersburg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com