Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Kekayaan Pejabat Senior Gedung Putih Rp 159 Triliun

Kompas.com - 02/04/2017, 09:43 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah dokumen yang dirilis Gedung Putih mengungkapkan kekayaan para staf senior mencapai jutaan dollar AS.

Bloomberg memperkirakan kekayaan seluruh anggota kabinet Trump dan staf seniornya mencapai 12 miliar dollar AS atau Rp 159 triliun.

Anak perempuan Presiden Trump Ivanka dan suaminya Jared Kushner, memiliki aset dengan nilai antara 240 juta hingga 740 juta dollar AS (sekitar Rp 3,1 triliun dan Rp 9,8 triliun).

Aset itu termasuk kepemilikan Trump International Hotel, yang menyumbang sekitar 1juta hingga 5 juta dollar AS (Rp13 miliar dan Rp 66 miliar) bagi kekayaan Ivanka Trump tahun lalu.

Dokumen yang membuka kondisi finansial ini juga mencantumkan rincian gaji dari figur penting dalam pemerintahan AS.

Regulasi yang mengatur tentang etika, mewajibkan para staf senior Gedung Putih mengungkapkan daftar kekayaan mereka.

Dokumen menunjukkan pemasukan dan aset ketika mereka saat mulai bekerja untuk pemerintah AS, sebelum aset itu dijual atau dialihkan.

Presiden Donald Trump atau Wakil Presiden Mike Pence tidak menyampaikan laporan keuangan pada Jumat (31/3/2017).

Dokumen, yang telah diunggah secara online oleh sejumlah media AS, memperlihatkan daftar nilai aset dengan rentang nilai atau bukan angka pasti kekayaan seorang pejabat tersebut.

Di antara staf senior yang mengungkapkan kekayaan mereka, yaitu;

  • Ivanka Trump memiliki kerajaan bisnis dengan nilai lebih dari 50 juta dollar atau setara dengan Rp 666 miliar dan nilai kepemilikan saham pada Trump International Hotel antara 5 juta hingga 25 juta (Rp 66 miliar hingga Rp 333 miliar), Menurut pengakuan yang disampaikan suaminya, Jared. Ivanka Trump baru saja menjadi karyawan resmi Gedung putih, dan mungkin nantinya, akan menyampaikan daftar kekayaannya sendiri.
  • Jared Kushner menyampaikan dokumen sepanjang 54 halaman, dengan rincian posisinya pada 267 organisasi. Kushner sudah mundur di sebagian besar perusahhaan itu. Di tahun sebelumnya, dia mendapatkan penghasilan ratusan ribu dollar dari real estate dan aset lain.
  • Steve Bannon, saat ini merupakan seorang penasihat senior Gedung Putih, mendapatkan gaji 191.000 atau Rp 2 miliar untuk biaya konsultasi oleh media konservatif Breitbart, dengan tambahan sedikitnya 1juta (Rp 13 miliar) dari pendapatan lain. Dia juga memiliki aset dengan nilai antara 3,3 juta dollar dan 12,6 juta dollar (Rp 43,9 miliar dan Rp 159 miliar).
  • Sean Spicer, sekretaris pers Gedung putih, digaji 260.000 dollar atau Rp 3 miliar setahun sebagai kepala stategis dan direktur komunikasi pada Komite Nasional Republikan, dan memiliki sejumlah aset real estate.
  • Kellyanne Conway, kepala tim kampanye Trump yang kemudian menjadi penasihat, memiliki penghasilan sebesar 800.000 dollar atau Rp 10 miliar, sebagian besar dari jasa konsultasi, termasuk kampanye Trump.
  • Gary Cohn, kepala Dewan Nasional Ekonomi Gedung putih dan mantan presiden Goldman Sachs, memiliki aset dengan nilai sedikitnya 230 juta dollar atau sekitar Rp 3 triliun, tetapi berpotensi memiliki lebih banyak, karena nilai asetnya hanya disebut "lebih dari $1juta atauu Rp 13 milliar. Gedung Putih mengatakan Cohn telah mengundurkan diri dari semua posisinya di Goldman Sachs.

Dalam keterangan sebelum merilis dokumen keuangan ini, Gedung Putih menekankan bahwa kekayaan tersebut bukan merupakan yang dipegang semua pejabat saat ini.

Semua kekayaan dan aset etrsebut adalah yang dimiliki para staf itu pada saat mereka mulai bekerja di Gedung Putih.

Media AS memberitakan para pejabat ini tampak lebih kaya dibandingkan pemerintahan sebelumnya, termasuk staf senior Gedung Putih pada masa Barack Obama.

Sejak terpilih sebagai presiden pada November lalu, kerajaan bisnis presiden telah diteliti oleh ahli etika yang mengatakan memiliki kemungkinan konflik kepentingan yang sangat besar.

Kekhawatiran telah diungkapkan bahwa kelompok yang memiliki kepentingan atau tamu dari pemerintah asing mungkin diinapkan di hotel mewah Trump di Washington DC sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan dari pemerintahanya.

Dua anak tertua Trump saat ini menguasai asetnya, tetapi para pengawas telah mengajukan keberatan bahwa hal itu tidak cukup untuk menghindari konflik kepentingan.

Kantor Etika Pemerintah telah mendesak agar presiden melakukan divestasi seluruh aset atau mendirikan pengelola independen untuk mengurusi asetnya.

Trump juga menolak untuk merilis laporan pajaknya yang melanggar tradisi yang telah lama dilakukan pendahulunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com