Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ini Tak Sengaja Potong Kemaluan Bocah yang Disunatnya

Kompas.com - 31/03/2017, 13:18 WIB

BERN, KOMPAS.com - Seorang dokter harus berurusan dengan hukum setelah tanpa sengaja memotong kemaluan seorang bocah laki-laki yang menjalani sunat.

Jaksa penuntut Swiss Judith Levy Owczarczak menuduh dokter itu berusaha menutupi insiden yang terjadi pada 2014 yang terjadi di ruang praktiknya.

Setelah memangkas kemaluan bocah itu, lanjut Judy, dokter tersebut tidak langsung mengirim bocah itu ke rumah sakit.

"Dia malah berkeliling Geneva selama empat jam untuk mencari kateter," ujar Judy kepada harian La Tribune de Geneve.

Namun, Charles Joye, kuasa hukum dokter Italia yang sudah menyunat 2.500 pasien itu telah mengatakan kepada keluarga bocah itu agar membawa dia ke RS Universitas Geneva.

Joye memaparkan, insiden itu terjadi ketika keluarga bocah tersebut yang berasal dari Aljazair mulai mengambil foto proses sunat itu.

"Hal tersebut biasa dilakukan dalam budaya mereka," kata Joye.

Saat dokter bersiap untuk memotong kulit kemaluan bocah itu, dia tak sengaja bergerak karena difoto. Saat itulah dia tanpa sengaja memotong kemaluan anak tersebut.

"Dokter berusaha menyambungkan kembali kemaluan anak itu tetapi dia tak memiliki kateter yang tepat," papar Joye.

Joye menegaskan, keluarga bocah itu yang terus menerus mengabadikan proses penyunatan mengakibatkan "hal yang tak diduga" sehingga insiden tersebut bukan kesalahan si dokter.

Bagaimana nasib bocah itu? Kemaluannya sudah disambung kembali lewat empat kali operasi dan dia harus menghabiskan waktu satu bulan di rumah sakit.

"Bentuk kemaluannya cukup memuaskan meski agak bengkok, tetapi dia kehilangan banyak kelenjar," ujar dokter yang mengoperasi anak itu.

Di pengadilan, dokter itu mengatakan, bocah tersebut kemungkinan harus kembali menjalani operasi menjelang usia 18 tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com