Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2017, 4.000 Orang Tewas Akibat Wabah Malaria di Burundi

Kompas.com - 29/03/2017, 20:17 WIB

KAMPALA, KOMPAS.com - Wabah malaria yang terjadi sepanjang tahun 2017 ini sudah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Burundi.

Data tersebut dilansir Perserikatan Bangsa-bangsa, Rabu (29/3/2017), menyusul peningkatan tajam jumlah korban tewas, sebanyak 700 orang dalam dua minggu terakhir.

Tercatat, ditemukan lebih dari sembilan juta kasus malaria di negara-negara Afrika timur sejak Januari 2016. Demikian data yang dirilis lembaga PBB untuk kemanusiaan, yang dikutip AP.

Burundi adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan polulasi mencapai 11 juta jiwa.

Berdasarkan laporan yang ditulis lembaga kesehatan dunia PBB (WHO) disebutkan, wabah malaria di negara itu jauh melampaui standar epidemi. 

Wabah malaria ini menjadi krisis terbaru yang melanda Burundi, yang sebelumnya dikoyak dengan kekerasan terkait konflik politik di tahun 2015.

Selain itu, negara itu pun diancam bencana kelaparan. Berdasarkan data PBB, tercatat satu dari 10 orang di Burundi menjadi korban kelaparan. 

Krisis politik terjadi di Burundi sejak Presiden Pierre Nkurunziza mengambil keputusan pada April 2015 untuk menjalankan tugas di periode ketiga.

Kritik deras pun bergulir dan menyebut keputusan tersebut inkonstitusional.

Ratusan orang terbunuh dan lebih dari 380.000 warga Burundi harus mengungsi ke negara tetangga.

PBB memperkirakan, jumlah korban yang terdampak kasus kelaparan di negara itu bertambah hingga dari 2,1 juta jiwa menjadi tiga juta jiwa, antara Oktober 2016- Januari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com