Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Bentrokan Polisi dan Massa Pendemo, Seorang Gubernur Dipecat

Kompas.com - 29/03/2017, 16:01 WIB

RABAT, KOMPAS.com - Seorang gubernur di salah satu provinsi di Maroko, dipecat menyusul bentrokan antara massa pengunjuk rasa dan polisi yang menyebabkan puluhan petugas terluka.

Hal ini disebutkan oleh pihak Kementerian Dalam Negeri Maroko, seperti dilansir AFP, Rabu (29/3/2017).

Kekerasan itu merupakan insiden terbaru di Provinsi Al-Hoceima, di utara Maroko, sejak kematian seorang penjual ikan lokal di truk sampah Oktober lalu, yang memicu protes berskala nasional. 

Provinsi ini terletak di wilayah etnis Berber, sebuah suku yang diabaikan di negara itu.

WIlayah itu pun menjadi jantung gerakan tahun 2011 untuk sebuah reformasi hingga Raja Mohammed VI menyerahkan beberapa kekuasaannya.

Gubernur yang dipecat tersebut adalah Mohammed Zhar. Dia dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri Mohamed Hassad, Selasa.

Kabar ini beredar berdasarkan keterangan sebuah sumber di dalam lingkungan kementerian tersebut.

Pencopotan Zhar ditujukan untuk membersihkan kondisi dan memenuhi kemauan warga setempat, demi perkembangan wilayah tersebut. Begitu yang diungkapkan sumber tersebut.

Dalam kekecauan yang pecah di hari Minggu kemarin, para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah barak polisi di luar Al-Hoceima. Pendemo pun kemudian memicu api untuk membakar bagunan di sekitar barak itu. 

Otoritas yang bertanggung jawab di provinsi itu mengatakan, ada 14 penangkapan menyusul aksi tersebut.

Namun, mereka tak mengungkap apapun terkait dugaan motof dan identitas para peserta aksi yang dibekuk.

Media-media di Maroko melaporkan, puluhan polisi terluka, dan enam di antaranya mengalami cidera serius.

Hal itu menyusul terjebaknya para polisi di barak yang terbakar. Beberapa dari mereka terpaksa meloncat dari atap untuk menyelamatkan diri.

Hingga berita ini ditayangkan, tak ada konfirmasi yang menunjukkan jumlah korban jiwa dalam insiden tersebut. 

Berdasarkan berita yang dikutip dari  laman Le360, aksi anarkistis itu dimulai ketika berlangsung iring-iringan massa pelajar yang melontarkan protes atas minimnya jumlah guru dan sarana transportasi sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com