Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Carlos the Jackal" Divonis Penjara Seumur Hidup untuk Kali Ketiga..

Kompas.com - 28/03/2017, 21:53 WIB
Bayu Galih

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Ilyich Ramirez Sanchez, atau yang lebih dikenal dengan nama "Carlos the Jackal", mendapat vonis penjara seumur hidup untuk kali ketiga, Selasa (28/3/2017).

Dilansir dari laman The Guardian, kali ini vonis diberikan oleh pengadilan di Perancis kepada "The Jackal", atas serangan mematikan di salah satu pusat pertokoan di Paris, Perancis, pada 1974 silam.

Sebelumnya, pria kelahiran Venezuela ini telah mendapat dua vonis penjara seumur hidup di Perancis atas pembunuhan dan sejumlah serangan teror yang dilakukan pada periode 1970-an dan 1980-an.

Carlos the Jackal yang kini berusia 67 tahun mengutuk vonis tersebut. "Pengadilan yang tidak masuk akal," ucap Carlos.

Salah satu alasan keberatan The Jackal adalah peristiwa itu terjadi pada 42 tahun silam. Menurut dia, tidak ada bukti yang menyebut keterlibatannya dalam serangan teror itu.

Namun, lima hakim menilai Carlos the Jackal bersalah karena telah melempar sebuah granat ke pusat pertokoan. Akibat aksi itu, dua orang tewas dan 32 orang terluka.

Dalam hari pertama sidang, Carlos the Jackal menuding pengadilan itu sebagai "upaya memanipulasi keadilan".

Menurut dia, aksi yang dilakukannya di masa lalu merupakan aksi "seorang profesional yang revolusioner".

Bahkan dalam sidang yang berlangsung pada 1997, The Jackal menuduh badan intelijen Israel, Mossad, sebagai pihak yang memanipulasi sejumlah pembunuhan pada 1975, dan seolah menjebaknya sebagai pelaku.

Ini dilakukan Mossad, menurut Carlos the Jackal, karena aktivitasnya yang mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak berdirinya negara Israel.

Sebelumnya, Carlos The Jackal mendapat vonis mati atas serangan terhadap pembunuhan dua polisi Perancis dan seorang informan pada 1975, serta serangan bom dan teror di periode 1980-an.

Sebutan Carlos the Jackal sendiri didapat Ilyich Ramirez Sanchez berkat pemberitaan The Guardian. Sebab, dalam sebuah penggeledahan, ditemukan novel The Day of the Jackal yang ditulis Frederick Forsyth sebagai salah satu barang yang dimiliki Carlos.

Popularitas Carlos membuatnya kisahnya menjadi inspirasi atau sekadar mewarnai sebuah buku dan film.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com