Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada "Weekend" di KBRI Singapura, Hanya Tiga Hari Jumat

Kompas.com - 28/03/2017, 08:48 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pada Minggu (26/3/2017) siang, pelataran kantor KBRI Singapura dipadati sekitar 4.000-an warga Indonesia yang sebagian besar adalah para pekerja rumah tangga.

Ribuan orang itu, yang hampir seluruhnya adalah perempuan, datang untuk menyaksikan hiburan musik yang disediakan KBRI dalam rangkaian peringatan 50 tahun persahabatan Indonesia dan Singapura.

Tentu acara di hari libur itu membutuhkan persiapan yang pasti menyita waktu dan tenaga para staf  KBRI Singapura.

Duta besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan, KBRI Singapura adalah salah satu kantor perwakilan Indonesia yang paling sibuk.

Dia memaparkan, rata-rata setiap hari 600 warga Indonesia datang ke KBRI untuk berbagai keperluan

"Jadi bisa kami katakan, di KBRI Singapura tak ada weekend. Kami hanya memiliki tiga hari Jumat," ujar Swajaya.

Kesibukan KBRI Singapura juga diakui Nomita Dhar, pengusaha penerbitan yang memiliki kerja sama dengan 40 kedubes asing di Singapura, termasuk Indonesia.

"Saya selalu suka datang ke KBRI karena selalu ada kegiatan dan sangat aktif," ujar Nomita.

Tingginya level kesibukan KBRI Singapura sangat wajar sebab negeri kecil itu bisa dikatakan menjadi "Indonesia kedua".

Selain hampir 200.000 warga Indonesia yang menetap dan bekerja di negeri itu, rata-rata tiga juta warga Indonesia berwisata ke Singapura setiap tahun.

Tingginya jumlah wisatawan ini tentu saja membuat masalah yang dihadapi warga Indonesia saat berwisata di Singapura seakan tak ada habisnya.

Salah satu masalah yang kerap muncul dan harus ditangani KBRI Singapura adalah masalah kehilangan paspor yang kerap dialami wisatawan Indonesia.

"Setiap hari selalu ada saja warga Indonesia  yang melapor kehilangan paspor, rata-rata dua atau tiga orang," ujar atas imigrasi KBRI Singapura, Saffar Muhammad Godam.

Bahkan, lanjut Godam, tak jarang wisatawan Indonesia kehilangan paspornya saat masih berada di bandara internasional Changi.

Situasi bisa semakin rumit jika WNI kehilangan paspornya di akhir pekan pada saat kegiatan perkantoran secara umum berhenti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com