Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pukul Pramugara, Anggota Parlemen India Dilarang Terbang dengan IndiGo

Kompas.com - 24/03/2017, 20:00 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com – Sebuah maskapai India, Air India, Jumat (24/3/2017), mengatakan, pihaknya telah membatalkan pemesanan oleh seorang anggota parlemen Hindu nasional.

Hal itu karena anggota parlemen tersebut telah menyerang dan memukul berulangkali pramugara Air India dengan menggunakan sandal karena tak mendapatkan tempat duduk di kelas bisnis.

Ravindra Gaikwad mengaku telah memukul pramugara Air India, yang sudah berusia 60 tahun, sebanyak 25 kali dengan menggunakan sandal.

Pemukulan dilakukan Gaikwad karena pramugara tersebut tidak menyediakan kursi kelas bisnis pada penerbangan ke New Delhi dari kota asalnya di Pune.

Pada Jumat ini, IndiGo, sebuah maskapai penerbangan swasta, mengatakan, mereka telah membatalkan pemesanan Gaikwad untuk kembali ke kotanya dan melarang dia untuk terbang bersama mereka di masa mendatang.

"Kami telah memberitahunya melalui agen wisata (di mana dia memesan tiket) tentang pembatalan itu. Dia terbang akan ke Pune dalam penerbangan sore hari," kata juru bicara Ajay Jasra kepada Agence France-Presse.

Sementara maskapai Air India, yang pramugaranya dipukul Gaikwad, mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan daftar larangan terbang bagi yang bersangkutan karena telah melakukan kekerasan.

Kasus itu bermula dari tindakan Gaikwad memukuli seorang pramugara Air India karena ia tidak mendapat penerbangan kelas bisnis.

Gaikwad mengaku kepada sejumlah wartawan India bahwa dia telah "memukulnya 25 kali dengan sandal" karena "arogan".

"Saya bukan anggota parlemen dari BJP. Saya anggota parlemen dari Shiv Sena dan saya takkan menoleransi hinaan apa pun," ujar Gaikwad, menyebut nama Partai Bharatiya Janata dengan singkatan.

“Biarkan si karyawan mengeluh. Saya akan ajukan keluhan ke ketua parlemen dan aparat lain,” ujarnya.

Beberapa laporan menyebutkan insiden itu terjadi lantaran Gaikwad diberitahu bahwa dia tidak bisa mendapat penerbangan kelas bisnis mengingat semua kursi di pesawat yang akan ditumpanginya adalah kelas ekonomi.

Ketika Gaikward memberitahu pramugara bahwa permintaannya tidak mungkin, anggota parlemen itu menjadi kasar dan mulai menggunakan bahasa yang buruk.

“Semoga Tuhan menolong negara kami jika ini adalah budaya dan sikap semua anggota parlemen kami," ujar kru kabin itu kepada Asian News International, seraya menambahkan kacamatanya pecah dalam serangan tersebut.

Maskapai Air India menyampaikan laporan kepada kepolisian dan tengah mempertimbangkan merilis daftar larangan terbang untuk penumpang pesawat 'yang urakan'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com