Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaut Malaysia yang Disandera Abu Sayyaf Ditemukan Selamat

Kompas.com - 23/03/2017, 22:27 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dua pelaut Malaysia yang disandera militan Abu Sayyaf selama delapan bulan ditemukan militer Filipina dalam perahu di lepas pantai Filipina selatan.

Kedua pelaut Malaysia itu ditemukan pada Kamis (23/3/2017) di dalam perahu di lepas pantai Filipina selatan, kata militer Filipina.  Keduanya diculik Abu Sayyaf delapan bulan lalu.

Menurut pernyataan militer, Tayudin Anjut (45) dan Abdurahim bin Sumas (62), dilepaskan anggota Abu Sayyaf sebelum fajar di dekat persembunyian mereka di pulau terpencil Pata.

"Korban penculikan berada dalam kondisi lemah dan dalam keadaan sakit," kata komandan militer regional Mayor Jenderal Carlito Galvez dalam pernyataan itu.

Kedua pelaut Malaysia saat ini mendapat perawatan di sebuah rumah sakit militer di Filipina.

Carlito Galvez selanjutnya menyatakan, kapal patroli Angkatan Laut (AL) Filipina menemukan kedua orang itu.

Mereka diculik dari kapal tunda bersama tiga awak kapal lainnya delapan bulan lalu di daerah perbatasan Malaysia dan Filipina.

Pelepasan kedua pelaut Malaysia itu terjadi di tengah operasi militer Filipina terhadap kelompok Abu Sayyaf.

Awal bulan lalu, delapan militan bersenjata tewas dalam pertempuran, kata Carlizo Galvez.

Abu Sayyaf, yang dituduh bertanggung jawab atas serangkaian serangan teror terburuk dalam sejarah Filipina, sejak beberapa tahun terakhir gencar melakukan penculikan untuk menuntut uang tebusan.

Mereka sering mencegat kapal-kapal yang lewat di perairan Filipina selatan dan daerah perbatasan antara Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Pengamat keamanan maritim beberapa waktu lalu memperingatkan, wilayah perairan di daerah operasi Abu Sayyaf bisa menjadi kawasan pembajakan "ala Somalia", jika tidak segera dilakukan langkah-langkah pengamanan yang tepat.

Biro Maritim Internasional IMB (International Maritimie Bureau) Januari 2017 menyatakan, aksi-aksi penculikan pada tahun 2016 mencapai jumlah angka tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Wilayah perairan di Filipina selatan menjadi semakin berbahaya.

Kelompok Abu Sayyaf diyakini masih menahan 23 warga asing dan enam warga Filipina sebagai sandera, kata Juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla.

Para sandera terkasuk pelaut dari Malaysia, Indonesia dan Vietnam serta ahli unggas dari Belanda yang diculik 2012.

Bulan yang lalu, Abu Sayyaf memenggal kepala seorang sandera Jerman, setelah gagal mendapat uang tebusan dari pemerintahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com