Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS di Sinai Semakin Kuat, Mesir Gerebek Militan "Paling Berbahaya"

Kompas.com - 23/03/2017, 18:50 WIB

KAIRO, KOMPAS.com – Militer Mesir telah melakukan operas besar dengan menggerebek tempat persembunyian kelompok sayap teroris "yang sangat berbahaya" di Semenanjung Sini.

Namun, dalam penggerebekan itu, militer terlibat baku tembak dengan militan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Semenenjung Sinai.

Akibatnya, 10 tentara Mesir tewas akibat dua bom pinggir jalan saat mereka terlibat baku tembak dengan sayap ISIS tersebut, yang mereka sebut sebagai kelompok paling berbahaya.

Militer Mesir menyampaikan hal itu kepada wartawan di Kairo, Kamis (23/3/2017).

Dalam keterangannya, militer Mesir juga mengatakan, 15 militan ISIS cabang Sinai juga tewas dalam insiden baku tembak tersebut, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Militer tidak menyebutkan secara pasti di mana lokasi terjadinya bentrokan bersenjata dengan ISIS. Kecuali disebutkan secara umum bahwa terjadi baku tembak di Semenanjung Sina.

Bentrokan mematikan itu terjadi setelah sekelompok personilnya menggerebek persembuyian kelompok jihad ‘yang sangat berbahaya”.

Para prajuri di lapangan menemukan bahan peledak dan bom yang siap digunakan, juga granat dan amunisi.

Kelompok ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan, Rabu (22/3/2017) sore, militannya telah meledakkan dua kendaraan militer dalam bentrokan di El-Arish, kota di Sinai selatan.

Jihadis telah membunuh ratusan tentara dan polisi sejak militer menggulingkan Presiden Islamis Muhammad Morsi pada 2013 dan menindak para pendukungnya.

Tindakan keras militer Mesir telah membunuh ratusan pengunjuk rasa dari kelompok Islamis yang mendukung Morsi dan menyeret ribuan orang ke penjara.

Militer Mesir juga mengakui bahwa kelompok ISIS Sinai semakin kuat. Semua ISIS Sinai menyerang hanya di kawasan semenanjung.

Namun, belakangan ini kelompok sayap ISIS yang bersembunyi di berbatasan Israel dan Jalur Gaza itu juga telah menyerang ke luar wilayah Sinai.

BBC/Getty Sinai Utara, termasuk di dalamnya kota El-Arish, telah berulangkali menjadi target serangan oleh kelompok garis keras Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Pada Oktober 2015, kelompok ISIS Sinai ini mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pesawat Rusia yang membawa wisatawan dari sebuah resor Sinai selatan sehingga menewaskan 224 orang di pesawat itu.

Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas sejumlah penembakan roket ke negara tetangganya,  Israel.

Pada Januari 2017, sebuah bom truk menewaskan tujuh polisi dan seorang pejalan kaki di dekat El-Arish.

Militer pun menyerang kota-kota  yang berbatasan dengan Jalur Gaza, Palestina, untuk membuat zona penyangga dan menghancurkan terowongan di sana dan mendirikan pos pemeriksaan.

Pada Agustus lalu, militer mengumumkan telah membunuh pemimpin utama kelompok ISIS di Sinai, yang diidentifikasi sebagai Abu Duaa al-Ansari, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

ISIS  Sinai juga telah memaksa para pemeluk Kristen Koptik melarikan diri dari Semenanjung Sinai setelah membunuh tujuh Kristen Koptik di di El-Arish, tak lama setlah pengeboman di Gereja Katedral Koptik di Kairo pada Desember 2016 yang menewaskan 29 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com