Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjakan Kedua Putrinya ketika Remaja, Mendagri Perancis Mundur

Kompas.com - 22/03/2017, 10:18 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Perancis, Bruno Le Roux mengundurkan diri karena mempekerjakan dua putrinya ketika masih remaja.

Dalam konferensi pers, Selasa (21/3/2017), dia menyangkal telah berbuat salah namun menyebut masalah itu tetap merupakan tanggung jawabnya.

Le Roux dituduh mempekerjakan kedua putrinya yang sedang terikat dalam kegiatan lain.

Le Roux, yang berasal dari Partai Sosialis, menegaskan, memberi pekerjaan pada masa liburan musim panas tidak melanggar hukum.

Presiden Francois Hollande mengatakan, dia sudah menerima pengunduran diri Le Roux dan menunjuk Menteri Perdagangan, Matthias Fekl, sebagai penggantinya.

Pengunduran diri itu diambil, kata Le Roux, karena dia tidak ingin penyelidikan atas kontrak yang berkaitan dengan kedua putrinya tersebut mengganggu pekerjaan pemerintah.

Kedua putrinya mulai bekerja ketika berusia 15 dan 16 tahun untuk total 24 kontrak dengan bayaran sekitar 50.000 euro atau setara dengan Rp 790 juta.

Tuduhan atas Le Roux ini terungkap dalam sebuah acara televisi Quotidien, Senin (20/3/2017), ketika seorang wartawan bertanya kepada politisi berusia 51 tahun ini tentang pekerjaan pada liburan musim panas yang diberikan kepada putri-putrinya antara 2009-2016.

Mempekerjakan anggota keluarga merupakan praktik yang biasa di Majelis Nasional Prancis dan tidak melanggar hukum.

Bagaimanapun, dua dari kontrak pekerjaan yang diberikan kepada putri Le Roux bersamaan dengan program magang dan kursus yang sedang mereka jalani.

"Tentu saja, kedua putri saya bekerja untuk saya pada masa liburan musim panas dan liburan sekolah lain, tapi tidak pernah secara permanen," katanya dalam program Quotidien.

Masalah mempekerjakan anggota keluarga juga melilit calon presiden dari kubu politik kanan-tengah, Francois Fillon.

Dia sedang diselidiki dalam tuduhan membayar istrinya, Penelope, dengan dana umum sebagai asisten.

Diduga pekerjaan itu tidak benar-benar dilakukan istrinya, yang membayar kedua anaknya Marie dan Charles, sebagai penasehat hukum walau keduanya belum memiliki kualifikasi sebagai pengacara.

Fillon sempat menjadi salah satu unggulan dalam pemilihan presiden Perancis pada 23 April mendatang.

Namun, kasus tersebut menurunkan popularitasnya dan kini dia diperkirakan tidak akan lolos ke putaran kedua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com