Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.600 Pengungsi Nigeria di Kamerun Dipulangkan Secara Paksa

Kompas.com - 21/03/2017, 20:01 WIB

GENEVA, KOMPAS.com – Lebih dari 2.600 warga Nigeria yang melarikan diri dari kekerasan Boko Haram ke Kamerun utara telah dipaksa pulang ke rumah mereka sejak akhir tahun 2016.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan hal itu pada Selasa (21/3/2017).  Kekerasan di Nigeria ini dimulai sejak Boko Haram melakukan pemberontakan pada tahun 2009.

Sekitar 85.000 warga Nigeria melarikan diri ke Kamerun utara, tetapi Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, banyak yang dikirim pulang ke tanah airnya karena alasan keamanan.

"Hingga sejauh ini, Kamerun telah mengusir pulang lebih dari 2.600 pengungsi Nigeria, dan itu dilakukan tanpa mereka kehendaki,” kata juru bicara UNHCR, Babar Baloch, kepada wartawan di Geneva, Swiss, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Dia mengatakan, staf UNHCR di Nigeria telah mendengar dan mencatat jumlah pasukan Kamerun yang mengusir pengungsi itu ke Nigeria, tanpa membiarkan para pengungsi itu untuk membawa barang-barang mereka.

Baloch menunjuk sebuah kasus di mana para pengungsi melarikan diri selama operasi besar-besar militer melawan pemberontak Boko Haram di Pegunungan Mandara, wilayah perbatasan Kamerun.

Mereka semua kemudian diangkut dengan truk ke sebuah kamp pengungsi di Negara Bagian Borno, Nigeria timur laut.

"Mereka yang dipulangkan itu termasuyk seorang anak berusia satu tahun dan seorang wanita yang sedang hamil sembilan bulan, yang kemudian melahirkan sehari setelah tiba di Banki," katanya merujuk sebuah daerah di Nigeria.

"Selama kekacauan itu keluarga banyak yang terpisah dan beberapa wanita terpaksa meninggalkan anak-anak mereka di Kamerun, termasuk seorang anak berusia kurang dari tiga tahun," tambahnya.

UNHCR mengatakan, mereka sangat terkejut begitu mengetahui bahwa pengusiran paksa itu ternyata terus berlanjut meski telah diprotes.

Bahkan pengusiran masih terjadi setelah pemerintah Nigeria dan Kamerun menandatangani perjanjian dengan PBB pada 2 Maret 2017, yang seharusnya memungkinkan pemulangan secara sukarela.

Sekalipun Boko Haram lahir di Nigeria, namun kelompok Islam garis keras yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sering melakukan serangan di Kamerun, Chad, dan Niger.

Sekitar 200.000 warga Kamerun yang berada di Utara Jauh, dekat Nigeria, telah meninggalkan desa mereka karena khawatir akan kekerasan Boko Haram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com