Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Burkini Warnai Debat Calon Presiden Perancis

Kompas.com - 21/03/2017, 10:40 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Dua calon terkuat presiden Perancis saling menyerang dalam debat panas yang disiarkan televisi, khususnya tentang baju renang perempuan Muslim, burkini.

Calon garis tengah, Emmanuel Macron menyerang capres ekstrem kanan Marine Le Pen yang menyebut burkini adalah ancaman terhadap tradisi sekularisme Perancis.

Sedangkan Macron berpendapat, burkini hanyalah sekadar tata tertib berbusana di ruang publik.

Beberapa resor wisata di Perancis selatan melarang burkini musim panas lalu sebelum pengadilan administratif tertinggi Perancis menyebut larangan itu melanggar hak asasi.

Marine Le Pen mengatakan Perancis harus menentang multikulturalisme, tetapi Macron menuduhnya memusuhi umat Islam di negeri itu.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan Le Pen berpeluang mendapatkan suara terbanyak di putaran pertama, tapi di putaran dua dia akan dikalahkan calon partai kanan-tengah Francois Fillon yang sedang dirundung berbagai masalah.

Baca: Inilah Keempat Calon Terkuat Presiden Baru Perancis

Emmanuel Macron juga berpeluang melejit di putaran kedua terutama setelah Fillon, capres kanan tengah itu, didera berbagai skandal.

Di pidato pembukaan debat, Macron menyebut akan mengubah politik yang secara tradisional terpecah belah di Perancis.

Sementara Marine Le Pen mengatakan, dia ingin membuat Perancis bukan sebagai "wilayah semu" Uni Eropa atau tunduk kepada Kanselir Jerman Angela Merkel dan bersumpah untuk menghentikan semua imigrasi ke negeri itu.

Adapun Francois Fillon mengatakan. jika terpilih dia akan menjadi presiden dari apa yang disebutnya pemulihan nasional.

Berbeda dengan biasanya, kali ini juga terlibat dua politikus kiri dalam perdebatan yaitu Benoit Hamon dan Jean-Luc Melenchon.

Para calon juga beradu konsep soal ekonomi dan bagaimana mengatasi pengangguran, yang telah lama berada di kisaran 10 persen.

Baca: Capres Perancis Usia 39 Tahun Unggul dalam Jajak Pendapat

Marine Le Pen menyerukan suatu "ekonomi patriotik" dan mengkampanyekan langkah-langkah proteksionis yang condong kepada perusahaan-perusahaan Perancis.

Fillon menyebut, gagasan Le Pen justru akan menyebabkan "kekacauan ekonomi".

Di golongan kiri, Hamon yang berusaha membedakan diri dari calon kiri lain, Jean-Luc Melenchon, menyerukan penerapan pendapatan dasar universal, yang katanya adalah satu-satunya ide inovatif dalam kampanye pemilu.

Pemungutan suara akan berlangsung pada 23 April, sementara putaran kedua akan digelar jika tak ada kandidat yang meraih suara di atas 50 persen. Menurut rencana putaran kedua diselenggarakan pada 7 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com