Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Diplomatik Turki, Diduga Picu Pembajakan Ratusan Akun "Twitter"

Kompas.com - 16/03/2017, 08:51 WIB

KOMPAS.com - Diduga, ada ratusan akun Twitter dibajak di tengah perseteruan diplomatik antara Turki dan dua negara Eropa, Jerman dan Belanda.

Meski belum jelas jumlah pasti akun yang dibajak, namun akun milik selebritas hingga instansi pemerintah, merilis pelecehan anti-Jerman dan anti-Belanda dalam bahasa Turki.

Peristiwa itu terjadi sejak Selasa (14/3/2017) malam waktu setempat.

Pembajakan akun Twitter  tersebut adalah bagian terbaru dalam aksi vandalisme internet yang timbul beberapa hari, setelah ketegangan antara Turki dan mitra-mitranya di Eropa.

Awalnya, para politisi dari partai berkuasa Turki meminta izin berkampanye di Eropa menjelang referendum konstitusi bulan depan. Namun, tuntutan itu mendapat penolakan dan lalu memicu kontroversi.

Baca: Menlu Turki Berkeras ke Roterdam untuk Kampanye Referendum

Akun Twitter milik Forbes, UNICEF, Duke University, Amnesty International dan Starbucks Argentina termasuk yang dibajak.

Lalu, akun mantan bintang tenis Jerman Boris Becker, dan akun resmi klub sepakbola Borussia Dortmund juga dibajak. Demikian dilansir kantor berita Jerman, DPA.

Namun, tak berselang lama, hampir semua akun yang dibajak tampaknya sudah kembali normal.

Pembajakan massal itu diduga terjadi karena kelemahan program manajemen media sosial pihak ketiga, Twitter Counter, yang berpusat di Amsterdam.

CEO Twitter Counter dalam pernyataan melalui surat elektronik, perusahaannya sedang menyelidiki masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com