Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kaum Perempuan Kota Lismore Atasi Islamophobia

Kompas.com - 15/03/2017, 06:34 WIB

KOMPAS.com - Warga Muslim Kota Lismore di utara New South Wales, Australia menggelar pertemuan untuk memerangi Islamophobia dalam masyarakat.

Ide itu muncul menyusul insiden pelemparan telur dan puntung rokok kepada kaum perempuan Muslim di sana. 

Sekitar 100 peserta hadir dalam acara bertajuk "Mariam's Day: Perempuan Muslim dan non-Muslim berbicara, membangun tradisi dan hidup bersama".

Mereka berbagi cerita dan mengajukan pertanyaan dalam upaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik satu sama lain.

Pembicara tamu dan mantan Wali Kota Lismore Jenny Dowell mengatakan, dia menyaksikan meningkatnya sentimen anti-Muslim di kalangan masyarakat dalam dua tahun terakhir.

"Kejadian terburuk dialami seorang wanita yang menggendong bayinya di luar kediaman mereka, melepas keberangkatan seseorang. Bayi itu tiba-tiba menangis dan si ibu menyadari ada telur mentah mengotori pakaiannya," kata Dowell.

"Bayi itu kena lemparan telur di kepalanya oleh seseorang dari dalam mobil yang lewat sembari meneriakkan sesuatu," ungkap dia.

"Hal ini terjadi sejak meningkatnya Islamophobia. Hal itu membuatku muak," tegasnya.

"Saya ingin meyakinkan orang: 'mohon jangan menilai Lismore dari insiden ini'," ujar Dowel.

"Ini tidak mengejutkan karena saya kira terjadi di mana-mana."

Pembicara lain, Dr Zuleyha Keskin yang juga dosen Studi Islam di Charles Sturt University, mengatakan, ada perasaan aneh saat tiba di Lismore dengan mengenakan jilbab.

"Sangat berbeda dengan ketika berada di Sydney atau Melbourne yang lebih multikultural," kata dia.

"Di sini, saya sangat merasakannya. Saya ke toko dan tidak ada orang lain yang mengenakan jilbab. Saya pikir semua orang berlatar belakang Anglo-Saxon," ujar dia.

"Benar-benar terasa seperti minoritas dan orang-orang memandangi saya. Saya tidak berpikir pandangan mereka itu rasis tapi 'oh, ada sesuatu yang berbeda'," tambah Dr Keskin.

Sementara itu, warga Kota Lismore yang juga seorang muslimah Rashida Joseph mengatakan, diskriminasi terburuk yang dialaminya terjadi tak lama setelah serangan World Trade Centre pada tahun 2001.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com