Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kanada Geledah 11 Toko Penjual Ganja di 4 Kota

Kompas.com - 10/03/2017, 17:30 WIB

OTTAWA, KOMPAS.com - Polisi Kanada, Kamis (9/3/2017) waktu setempat, menggerebek hampir selusin toko di sejumlah kota, yang menjual ganja.

Penggerebekan ini dilakukan menyusul penangkapan seorang tokoh pegiat isu ganja, bersama istrinya. 

Perintah penggeledahan pun dipakai untuk memeriksa 11 kios Cannabis Culture di Toronto, Hamilton, Ottawa, dan Vancouver.

Demikian keterangan dalam pernyataan tertulis otoritas setempat, seperti dikutip AFP.

Pada Rabu malam, aktivis yang mengklaim dirinya sebagai “Prince of Pot” Marc Emery dan istrinya, Jodie, yang memiliki sejumlah toko, ditangkap.

Mereka ditangkap saat berada di Bandara Toronto, untuk menunggu penerbangan ke Spanyol, guna menghadiri sebuah festival.

Penggunaan ganja sebagai bahan obat telah diatur dalam undang-undang di Kanada sejak tahun 2001.

Namun, pemakaian ganja di luar kebutuhan tersebut, masih dilakukan dengan jumlah kontrol negara. 

Lebih dari dua tahun terakhir, puluhan toko yang menjual produk ini dibuka di seluruh penjuru Kanada.

Mereka beroperasi dengan dalih regulasi tentang ganja masih berada di "areal abu-abu" menjelang legalisasi.

Mereka memasarkan itu karena tingginya permintaan dan bersaing dengan pemasok lain. 

Otoritas terkait kerap melakukan penggerebekan macam ini. Namun, biasanya toko-toko itu akan tutup sesaat dan kembali buka beberapa hari kemudian. 

Marc Emery pun sudah beberapa kali ditangkap terkait keterlibatannya dalam gerakan pro-ganja.

Dia dibebaskan dari sebuah penjara di Amerika Serikat pada tahun 2014, setelah menjalani hukuman selama lima tahun.

Dia dianggap bersalah karena menjual daun ganja kering melalui pos kepada pelanggannya di AS dari tempatnya di Vancouver. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com