Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Beras! Beras yang Agung!

Kompas.com - 09/03/2017, 23:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

 

Beras paw san

Beras paw san memang berbeda dari apa yang saya pernah lihat (atau makan) seumur hidup saya dan saya tidak sendiri dalam berpikiran seperti itu.

Sebagai contoh, pada 2011, Konferensi Beras Dunia mendeklarasikan bahwa paw san adalah nasi terlezat di dunia, mengalahkan jasmine dari Thailand (pemenang kategori yang sama selama dua kali).

Sebelum dimasak, rupa paw san seperti nasi arborio berukuran pendek dan gemuk yang digunakan dalam risotto. Namun, butiran beras paw san berubah bentuk setelah melalui proses pemasakan.

Panjangnya bertambah dua kali dan kadang-kadang bahkan tiga kali. Kemudian juga muncul tonjolan seperti beras basmati.

Sekarang ini Myanmar menghadapi tantangan besar untuk membangun ulang sektor pertaniannya. Namun, tugas ini tidaklah mustahil.

Hal tersebut pernah dilakukan sebelumnya. Coba lihat apa yang Vietnam telah capai setelah mengalami konflik selama 30 tahun.

Peta jalan mencapai hal itu cukup jelas: hak-hak properti yang transparan, pinjaman kredit bagi masyarakat pedesaan dan investasi infrastruktur.

Namun, reputasi atas kualitas beras yang rendah sulit untuk dihilangkan. Di balik upaya kebangkitan industri beras, Vietnam masih mendapat kesulitan untuk menjual hasil-hasil pertaniannya dengan harga tinggi.

Tetapi paw san dapat memainkan peran sebagai duta besar merek nasional dengan menarik perhatian dunia dan daerah-daerah akan ciri khasnya yang berbeda dari yang lain. Tentu saya sekarang sudah menjadi penggemar paw san.

Sebelumnya saya sering kali tidak memperhatikan nasi apa yang saya makan. Ketika saya kembali ke Yangon, pada hari esoknya saya menghabiskan beberapa jam mencari paw san di Pasar Theingyi dan membawa pulang beberapa kilogram.

Hal ini tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Bagi siapapun yang meratapi kondisi pertanian Myanmar, kunci dari masa “keaslian” dan produsen beras saat ini adalah paw san, sebuah “standard emas” di mana industri dapat dibangun dan diperjuangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com