Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Menyadap, Obama Mulai Kehilangan Kesabaran

Kompas.com - 08/03/2017, 19:34 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Barack Obama dikabarkan sangat marah karena dituduh memerintahkan penyadapan Trump Tower menjelang pemilihan presiden tahun lalu.

Presiden ke-44 AS itu dikabarkan murka setelah sang penerus menuduhnya tanpa memberi bukti apapun terkait dugaan penyadapan tersebut.

Seorang pembantu dekat Obama kepada harian The Wall Street Journal mengatakan, tuduhan Trump itu sudah kelewat batas karena mempertanyakan integritas Obama dan kantor kepresidenan.

Pernyataan itu menyusul serangkaian kicauan Donald Trump sepanjang akhir pekan lalu yang isinya terus melontarkan tuduhan kepada Obama.

"Menyedihkan! Baru saja mengetahui bahwa Obama memerintahkan penyadapan Trump Tower sebelum kemenangan saya," kata Trump lewat akun Twitter-nya.

"Legalkah seorang presiden menyadap sebuah pemilihan presiden sebelum pemungutan suara? Sebuah kenistaan baru!" tambah Trump.

Semua pernyataan Trump tersebut langsung dibantah juru bicara Obama, Kevin Lewis yang menyebut dugaan itu salah alamat.

"Salah satu aturan utama pemerintahan Obama adalah pejabat Gedung Putih tidak akan mencampuri investigasi independen yang dilakukan Departemen Kehakiman," ujar Lewis.

"Sebagai praktik dari kebijakan itu, baik Presiden Obama atau pejabat Gedung Putih lain pernah memerintahkan penyadapan terhadap warga AS. Semua pernyataan sebaliknya dipastikan salah," tambah Lewis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com