BEIJING, KOMPAS.com - China kini telah menjelma menjadi salah satu negara paling kaya di dunia, salah satu buktinya adalah kekayaan para anggota parlemen negeri itu.
Sebuah lembaga yang memantau kekayaan pejabat negeri komunis itu menyebut, kekayaan jika ditotal, kekayaan ke-200 anggota parlemen mencapai 415 miliar poundsterling atau Rp 6.828 trilun.
Jumlah kekayaan 200 orang anggota parlemen China itu setara dengan GDP Belgia dan Swedia.
Ke-200 orang ini adalah bagian dari 6.000 anggota parlemen di seluruh China yang menggelar sidang di Beijing pekan ini.
Presiden Xi Jinping telah bertekad untuk mengatasi kemewahan berlebihan para pejabat karena tak meratanya persebaran kemakmuran di negeri itu.
Meski demikian, kekayaan 100 anggota parlemen terkaya di China naik 64 persen sejak Xi Jinping berkuasa pada 2013. Demikian Hurun Report.
Di antara para politisi terkaya itu adalah Ma Huateng, salah satu pendiri raksasa internet Tencent, yang memiliki kekayaan bersih 20 miliar pounsterling.
Anggota parlemen lainny adalah Li Yanhog, direktur perusahaan internet Baidu, yang memiliki kekayaan 11 miliar poundsterling.
Para anggota parlemen ini adalah anggota dari kongres rakyat nasional (NPC), badan legislatif yang tak memiliki kekuatan nyata.
Mereka juga adalah anggota konferensi konsultatif politik rakyat (CPPCC), sebuah badan penasihat politik pemerintah.
CPPCC memulai sesi sidangnnya pada Jumat (3/3/2017) sedangkan NPC memulai sidangnya pada Minggu (5/3/2017).
Kedua sidang ini akan digelar di Balai Besar Rakyat di Beijing, sebuah bangunan raksasa di Lapangan Tiananmen yang dibangun untuk memperingai 10 tahun berdirinya Republik Rakyat China.
Para orang kaya ini yakin bergabung dalam sistem politik China akan memberi mereka perlindungaan dari pemerintah.
Selain itu memiliki kedudukan politi mempermudah mereka mengembangkan kontak bisnis di berbagai tempat.
Meski tak memiliki kekuatan besar, NPC dan CPPCC merupakan potret organ demokratik dalam tubuh Partai Komunis China yang dibentuk pada 1921.