Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Pasang Ranjau di Kuburan Massal untuk Bunuh Penyelidik Perang

Kompas.com - 02/03/2017, 07:33 WIB

MOSUL, KOMPAS.com - ISIS memasang sejumlah ranjau di sekitar sebuah lokasi kuburan masal terbesar untuk menewaskan para penyelidik yang berusaha mengungkap kejahatan kelompok itu di Irak.

Shifa Gardi, jurnalis Kurdi yang bekerja untuk stasiun  televisi Rudaw, sedang melakukan wawancara di dekat sebuah lubang yang diduga sebuah kuburan massal di dekat kota Mosul pada Sabtu akhir pekan lalu.

Saat itulah sebuah ranjau meledak dan langsung menewaskan jurnalis perempuan tersebut.

Manajemen Rudaw mengatakan seorang komandan pasukan mobilisasi rakyat yang tengah diwawancarai itu menginjak kabel yang memicu ledakan ranjau.

Ledakan itu langsung menewaskan Shifa, sang komandan, dan empat orang anak buahnya serta melukai beberapa orang lainnya.

Sejumlah sumber mengatakan, para prajurit sudah memandu jurnalis berusia 30 tahun itu ke sebuah lokasi yang diyakini aman.

Awalnya, kawasan itu tak boleh dimasuki siapapun, termasuk jurnalis, dan dijaga ketat pasukan polisi federal Irak.

Lubang tanah alami yang dalam bahasa lokal disebut "khasfah" itu digunakan ISIS sebagai lokasi eksekusi dan kuburan untuk sedikitnya 4.000 orang.

Lubang tersebut berada di dekat desa Al-Athba, 19 kilometer sebelah selatan kota Mosul yang sisi timurnya sudah direbut kembali dari tangan ISIS.

Para jurnalis, pakar penjinak ranjau, dan para pengamat internasional masuk bersama pasukan federal Irak untuk menyelidiki lokasi itu yang sejauh ini merupakan kuburan massal terbesar ISIS.

AFP/Getty Foto Shifa Gardi, jurnalis perempuan yang tewas akibat ranjau di dekat sebuah kuburan massal di kota Mosul, dipasang di ruang redaksi stasiun televisi Rudaw di Erbil, Irak.

Human Right Watch (HRW) yang telah mendokumentasikan aktivitas di "khasfah" tersebut dengan menggunakan citra satelit, mengungkapkan, lubang alami itu ditutup tanah antara Maret hingga Juni 2015.

Belkis Wille, peneliti senior HRW, mengatakan, keluarga korban yang dibunuh dan dikuburkan di lubang itu mengklaim terdapat 4.000 jenazah di tempat tersebut.

Sebagian besar adalah tawanan yang dieksekusi di tempat itu. Warga juga melaporkan pernah melihat warga Yazidi dikunci di dalam sebuah bus yang kemudian didorong ke dalam lubat itu.

"Saya tak mengetahui ada kuburan massal lain di Irak yang sebesar ini," ujar Wille.

Tak hanya di tempat ini ISIS meninggalkan ranjau. Pada November lalu ditemukan ladang ranjau di sebuah kuburn massal di dekat Hammam al-Alil yang berisi 100 jenazah terpenggal.

Ladang-ladang ranjau ini diyakini  sebagai bentuk pertahanan yang sudah dipersiapkan ISIS sejak lama.

Ribuan ranjau sejauh ini sudah dijinakkan tetapi sisanya harus menunggu hingga pasukan Irak bisa menguasai kota Mosul sepenuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com