Trump di Kongres AS: Waktu untuk Bertengkar Sudah Lewat

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kontras dengan pidato pelantikannya 39 hari lalu, Presiden AS Donald Trump, Selasa (28/2/2017) malam atau Rabu (1/3/2017) siang WIB, memproyeksikan hal-hal yang lebih positif.

"Waktu untuk memikirkan hal-hal kecil sudah usai," ujar Trump dalam pidato pertamanya di depan Kongres AS. "Waktu untuk pertengkaran remeh sudah lewat," katanya.

Namun ada referensi mengenai pertarungan – terutama melawan apa yang disebut Trump "terorisme Islam radikal."

Istilah itulah, menurut beberapa media, yang diminta Penasihat Keamanan Nasional Letjen HR McMaster dan beberapa stafnya untuk berhenti digunakan Trump.

McMaster dilaporkan memberitahukan stafnya minggu lalu ia lebih suka istilah "terorisme Islamis radikal" yang digunakan untuk menggambarkan pendukung fundamentalis dari pemerintahan dan masyarakat berbasis Islam, sehingga tidak mengimplikasikan semua Muslim.

Khusus menyebut kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Trump mengatakan, AS "akan bekerja sama dengan para sekutu kita, termasuk kawan-kawan dan sekutu kita di dunia Islam untuk membasmi musuh jahat dari planet kita."

Trump menyerukan anggaran satu triliun dollar AS untuk membangun kembali infrastruktur negara itu dan mengatakan ia meminta Kongres untuk menyetujui salah satu peningkatan terbesar dalam anggatan untuk militer.

Presiden As juga meminta pemotongan pajak untuk bisnis dan kelas menengah namun tidak memberikan rincian mengenai pemotongan besar anggaran yang akan diperlukan untuk menanggung semua itu.

Dalam respon Partai Demokrat, Steve Beshear, mantan Gubernur Kentucky, berbicara dari sebuah rumah makan di negara bagiannya, menuduh Trump bersikap gegabah.

"Ketika presiden menyerang kesetiaan dan kredibilitas badan-badan intelijen kita, sistem peradilan, militer, pers bebas dan warga-warga individu Amerika – hanya karena ia tidak suka dengan yang mereka katakan – ia mengikis demokrasi kita," ujar Beshear.

Para kritik mengatakan pidato Trump kurang spesifik dalam hal kebijakan.

"Pemerintahan Presiden Trump telah memperlihatkan kebijakan luar negeri yang tidak koheren. Pidato malam ini tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi masalah yang sangat serius itu," ujar Michael Breen, presiden Truman National Security Project.

Trump menyalahkan masa lalu dengan mengatakan pemerintahannya "mewarisi serangkaian bencana kebijakan luar negeri tragis."

Ia memberikan dukungan untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan lagi-lagi menyerukan para mitra untuk memberikan "bagian yang adil."

Ia mengatakan, menyusul "diskusi yang sangat kuat dan blak-blakan," para anggota NATO menambah kontribusi mereka.