Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Minta Akses Lebih untuk Serang Teroris Al Shabab di Somalia

Kompas.com - 26/02/2017, 18:01 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat berniat untuk memperluas kemampuan militer mereka dalam menumpas keberadaan kelompok teroris yang terkait Al Qaeda di Somalia.

Dengan perluasan itu maka terbuka potensi bagi pasukan khusus AS untuk menyerang lebih gencar para pengikut kelompok teroris tersebut.

Terlebih, bukan tidak mungkin mereka merencanakan aksi kepada AS dan kepentingan-kepentingan AS di luar negeri.

Pernyataan ini diungkapkan seorang pejabat senior AS, di Washington, seperti dikutip kantor berita AP, Minggu (26/2/2017).

Rekomendasi yang dikirim Pentagon ke Gedung Putih tersebut akan memungkinkan pasukan khusus AS meningkatkan bala bantuan bagi militer Somalia.

Militer Somalia saat ini masih berjuang melawan kelompok Al Shabab, yang menjadi pengikut dari organisasi teroris Al Qaeda.

Jika proposal itu disetujui, maka ada akses yang lebih fleksibel bagi militer AS untuk melancarkan serangan-serangan udara ke arah lokasi pendudukan para teroris.

Niat untuk mempertegas sikap dalam menumpas teroris di Somalia ini pun sejalan dengan semangat Presiden Donald Trump.

Sebelumnya, Trump memang menghendaki adanya akselerasi dari militer AS untuk menumpas kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Tak hanya ISIS, Trump pun menghendaki seluruh kelompok troris yang ada bisa ditumpas, termasuk Al Qaeda dan organisasi pengikutnya, seperti Al Shabab di Somalia.

AS menaruh perhatian besar terkait meningkatnya intensitas serangan Al Shabab di Somalia.

Selain itu, ada fakta bahwa banyak kaum muda dari komunitas Somalia di AS pulang ke kampung halaman mereka.

Diduga, di Somalia mereka bergabung dengan kamp-kamp pelatihan teroris.

Dengan kondisi ini, bukan tak mungkin suatu saat mereka akan kembali ke AS dan menggagas serangan teror baru.

Sebelumnya, Somalia menjadi salah satu negara yang warganya dilarang untuk melakukan perjalanan ke AS atas perintah Trump.

Namun kemudian, perintah eksekutif itu dimentahkan oleh pengadilan federal AS.

"Somalia adalah tantangan yang paling membingungkan kami," ungkap Jenderal Thomas Waldhauser, selaku Kepala Komando Militer AS untuk wilayah Afrika, dalam wawancara dengan AP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com