Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibela Australia di PBB, PM Israel Ucapkan Terima Kasih

Kompas.com - 22/02/2017, 19:22 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (22/2/2017), menyatakan terima kasih kepada Australia yang membela negaranya terkait resolusi PBB yang dinilai berat sebelah.

Netanyahu adalah perdana menteri Israel pertama yang melakukan kunjungan kerja ke Australia.

Ia mendarat di Sidney beberapa jam setelah media mengabarkan PM Australia Malcolm Turnbull mengecam PBB terkait resolusi sepihak yang merugikan Israel.

Namun, Turnbull menegaskan kembali komitmen Australia terkait solusi dua negara, yang tampak mulai ditinggalkan Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump.

Pekan lalu Presiden Donald Trump memutus kebijakan luar negeri AS selama berpuluh tahun dengan tidak menegaskan secara eksplisit komitmen pada masa depan negara Palestina yang berdaulat.

Dalam kolom opini di koran The Australian, Turnbull menegaskan pemerintahannya menentang resolusi PBB pada Desember lalu yang mendesak diakhirinya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Turnbull karena bersedia untuk membocorkan apa yang disebutnya sebagai "kemunafikan" PBB.

"PBB bisa melakukan berbagai kekonyolan, dan saya kira sangat penting bahwa ada negara yang berterus terang dan tegas seperti Australia yang membuat (PBB) kembali membumi," kata Netanyahu dalam jumpa pers.

Sementara, PM Malcolm Turnbull menyebut Israel sebagai "bangsa yang sungguh menakjubkan", dan menegaskan perlunya kerjasama keamanan antara kedua negara.

Dalam kesempatan yang sam Turnbull menyebut, Australia selalu mendukung solusi dua negara Israel-Palestina.

"Hal itu harus diselesaikan melalui perundingan-perundingan langsung para pihak," katanya.

Sementara itu, lebih dari 60 tokoh ternama Australia, termasuk pemimpin agama, bisnis, akademisi, dan selebriti menandatangani surat terbuka yang menentang kunjungan Netanyahu

"Kebijakan Netanyahu terus menerus diarahkan untuk memprovokasi mengintimidasi dan menindas penduduk Palestina, yang meningkatkan ketidak seimbangan, dan makin menjauhkan Israel dari perdamaian," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan Jaringan Advokasi Australia Palestina itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com