Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraturan Imigrasi Baru Diumumkan, Jutaan Orang Terancam Dideportasi

Kompas.com - 22/02/2017, 14:01 WIB

WASHIGNTON DC, KOMPAS.com - Peraturan imigrasi baru diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (21/2/2017) di Washington DC.

Regulasi baru itu memungkinkan jutaan imigran gelap atau ilegal di AS akan menjadi sasaran utama pendeportasian, termasuk mereka yang terlibat dalam pelanggaran lalu lintas dan pencurian.

Peraturan baru itu menggantikan petunjuk pelaksanaan sebelumnya yang hanya menarget imigran gelap yang telah dijatuhi hukuman karena kejahatan serius, yang dianggap mengancam keamanan nasional atau pendatang gelap baru.

Menurut petunjuk peraturan baru itu, setiap imigran gelap yang pernah dikenai tuduhan apapun, atau dicurigai telah melakukan kejahatan, kini bisa segera di deportasi.

Kepastian itu tertuang dalam dokumen yang ditandatangani oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri, John Kelly.

Perintah tentang imigrasi yang dikeluarkan Trump sebelum ini, yang melarang masuknya semua pengungsi dan orang-orang dari tujuh negara Islam, telah mendapat kecaman luas.

Sebuah pengadilan banding federal sebenarnya telah mengeluarkan perintah penghentian sementara peraturan Presiden Trump itu.  Namun, peraturan baru tetap dilaksanakan sejak Selasa waktu setempat atau Rabu WIB.

Pada Sabtu (28/1/2017) pukul 15.00 waktu Kairo, petugas bandara Kairo menahan keberangkatan tujuh warga negara AS menuju bandara John F Kennedy di New York. 

Tujuh warga tersebut, merupakan imigran. Enam orang berasal dari Irak dan satu dari Yaman. Mereka dicegah untuk naik penerbangan EgyptAir menuju New York.

Sebelumnya, Gubernur Ohio John Kasich mengecam rencana Trump mendeportasi 11 juta imigran ilegal di AS sebagai ide yang tidak masuk akal. 

Kasich menilai, Trump hanyalah sosok yang banyak bicara dengan janji-janji yang tidak akan dapat dipenuhi. 

"Mari Saudara-saudara, kita semua tahu tidak mungkin untuk mengangkut semua imigran itu dan menendang mereka keluar begitu saja dari AS. Itu ide konyol, bukan argumen seorang politisi yang sudah dewasa," kata Kasich menyerang Trump. 

Tentu saja Trump tidak tinggal diam begitu saja. "Kamu beruntung di Ohio ada banyak minyak." (Trump menyindir kesuksesan ekonomi Ohio karena faktor minyak yang berlimpah bukan karena kinerja Kasich).

Trump kemudian menggunakan contoh Operasi Wetback yang merupakan operasi pendeportasian imigran ilegal pada tahun 1950-an oleh Presiden Dwight Eisenhower. 

"Eisenhower, kita semua tahu presiden yang kompeten dan dia mendeportasi 1,5 juta imigran ilegal." 

Trump memuji kebijakan itu sambil kembali menekankan bahwa rencana deportasinya bukanlah tidak mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com