Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Swedia, Toko Dirusak dan Mobil Dibakar

Kompas.com - 22/02/2017, 06:31 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Kepolisian Swedia melakukan penyelidikan atas kerusuhan yang terjadi di Rinkebey, kawasan pinggiran ibu kota Stockholm.

Sekitar 10 anak muda yang menutup wajahnya, Senin malam (20/2/2017) waktu setempat, melempari polisi dengan batu, setelah seorang tersangka pengedar narkotika ditangkap.

Para perusuh juga memecahkan jendela sejumlah toko dan membakar beberapa mobil di sekitar tempat kejadian. Selain itu, seorang wartawan foto dipukuli.

"Situasi seperti ini tidak sering terjadi, namun disayangkan ketika terjadi," kata Jurubicara polisi, Lars Bystrom.

Insiden kekerasan ini terjadi setelah kehebohan yang diakibatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Swedia dalam pidatonya, Sabtu pekan lalu.

Baca: Pidato Donald Trump Bikin Pemerintah dan Rakyat Swedia Bingung

Dalam pidatonya di hadapan pendukungnya di Florida, Presiden Trump menyebut Jerman -yang tahun lalu dilanda serangan teroris- dan Swedia, yang tidak pernah menderita serangan teroris besar.

Trump belakangan mengaku merujuk pada tayangan dokumentasi di Fox News.

Dalam tayangan itu disebutkan adanya peningkatan kriminalitas, setelah negara itu menerima 200.000 pengungsi sejak tahun 2013.

Namun, para pejabat Swedia menegaskan tidak ada bukti-bukti yang mendukung komentar Presiden Trump tersebut.

"Tidak ada dasar untuk mengambil kesimpulan bahwa kejahatan meningkat di Swedia dan bahwa hal itu terkait dengan imigrasi," tegas Stina Holmberg,

Holmberd yang adalah anggota Dewan Nasional Pencegahan Kejahatan Swedia berbicara kepada kantor berita Reuters.

Dugaan bahwa bertambahnya jumlah pengungsi dan pendatang memicu peningkatan kriminalitas lebih didasarkan pada laporan-laporan media.

Sebab, polisi Swedia tidak mencatat etnis dari tersangka pelaku, selain jenis kelamin dan usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com