Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Arena Adu Banteng di Kolombia, 30-an Orang Jadi Korban

Kompas.com - 20/02/2017, 06:03 WIB

BOGOTA, KOMPAS.com - Sebuah ledakan terjadi di Kota Bogota, Kolombia, Minggu pagi (19/2/2017), menyebabkan 31 orang menjadi korban. Mereka mengalami luka-luka.

Sebagian besar korban tersebut adalah polisi yang sedang menjaga arena adu banteng, yang menjadi target para pengunjuk rasa, sejak saat kembali dibuka bulan lalu.

Wali Kota Enrique Penalosa mengungkapkan di akun Twitter-nya, ada seorang polisi yang tewas di lokasi kejadian. 

Namun, otoritas setempat kemudian meluruskan informasi itu, dan menyebut ada kesalahan dalam informasi Wali Kota tadi. 

Pihak Balai Kota mengatakan dari 31 orang yang terluka, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis. 

Polisi menjaga seluruh daerah di pusat ledakan, di mana puing-puing akibat ledakan berserakan dan petugas ahli bahan peledak melakukan pemeriksaan. 

Seperti dilaporkan AFP, ledakan itu terjadi di dekat arena adu banteng Plaza Santamaria di Distrik Macarena, di pusat Kota Bogota.

Pembukaan kembali arena ini dilakukan pada 22 Januari lalu, dan terus mengundang aksi unjuk rasa. Tempat itu sempat dibekukan selama empat tahun.

Penalosa yang lantas melakukan inspeksi menggunakan helikopter lalu menyebutkan bahwa seluruh area tersebut kini telah diamankan. 

"Semua orang yang ingin menyaksikan pertunjukan adu banteng dsudah dapat pergi dengan aman," kata dia melalui akun Twitter-nya lagi. 

"Para teroris tak akan mengintimidasi kita, dan kita akan berusaha sekuat tenaga menangkap mereka," sambung dia. 

Otoritas terkait belum memberikan keterangan mengenai siapa yang berada di balik serangan itu, atau apakah para anggota kelompok anti-adu banteng terlibat. 

Arena itu ditutup pada tahun 2012 oleh mantan Wali Kota sayap kiri Gustavo Petro.

Selanjutnya, arena itu diperintahkan untuk kembali dibuka berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi Kolombia.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengecam serangan itu melalui pesan di akun Twitter-nya.

"Para penyidik harus bekerja keras menangkap mereka yang bertanggung jawab," tulis Santos.

Dia pun mengungkapkan dukungannya untuk para polisi yang terluka dalam insiden ini. 

Pihak Kantor Wali Kota berjanji akan memberikan keterangan rinci terkait serangan bom ini, setelah pertemuan darurat Minggu sore waktu setempat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com