Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituduh Dalangi dan Biayai Rencana Pembunuhan PM Montenegro

Kompas.com - 19/02/2017, 08:36 WIB

ODGORICA, KOMPAS.com — Pemerintah Rusia dituding mendalangi upaya pembunuhan PM Montenegro dan menggulingkan pemerintahan negeri itu.

Sumber di kementerian pertahanan Inggris menyebutkan, kudeta yang direncanakan tepat pada hari pemilihan umum digelar itu dilakukan untuk mencegah rencana Montenegro bergabung dengan NATO.

Rencananya, sekelompok orang bersenjata akan menyerang parlemen dan membunuh para pemimpin pro-Barat negeri itu.

Rencana itu digagalkan hanya beberapa jam menjelang pelaksanaannya, tetapi tetap saja menjerumuskan negeri kecil itu ke dalam kekisruhan sehari sebelum menjadi anggota ke-29 NATO.

Interpol kini memburu dua warga Rusia yang diyakini adalah para agen intelijen yang menyusun rencana kudeta itu.

Kedua orang itu diduga kuat sudah berbulan-bulan menyiapkan rencana, merekrut, dan mempersenjatai sekelompok nasionalis Serbia.

Mereka ini nantinya akan menyamar menjadi polisi, menyerang parlemen, dan membunuh PM Montenegro Milo Djukanovic.

Kremlin tentu saja membantah keterlibatannya dalam masalah ini. Kelompok pro-Rusia di Montenegro juga menyebut kabar kudeta itu adalah sebuah kabar palsu.

Namun, Pemerintah Montenegro sudah meminta bantuan dari badan intelijen AS dan Inggris untuk membantu mengungkap konspirasi ini berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.

Berbagai bukti itu termasuk pembicaraan telepon yang dienkripsi, pertukaran surel, dan pengakuan sejumlah tersangka pelaku yang menjadi informan polisi.

Bukti-bukti itulah yang menjadi bahan bagi polisi untuk menyidiki 21 orang tersangka pelaku aksi terorisme dan melawan konstitusi Montenegro.

Menteri Pertahanan Montenegro Predrag Boskovic mengatakan, tak ada keraguan lagi bahwa plot ini didanai dan dikelola intelijen Rusia dan kelompok radikal dalam negeri.

Sejumlah sumber mengatakan, plot itu dirancang sedemikian rupa sehingga rencana tersebut bisa disangkal dan hanya bisa diarahkan kepada sejumlah agen Rusia yang membangkang serta sekelompok nasionalis.

"Yang kita bicarakan ini adalah upaya menggulingkan pemerintahan, maka tak mungkin ada semacam persetujuan tingkat tinggi," ujar sumber itu.

Nemanja Ristic, salah seorang terduga perencana kudeta yang dikejar Pemerintah Montenegro, belum lama ini berfoto di samping Menlu Rusia Sergei Lavrov saat berkunjung ke Serbia.

Mengapa Rusia begitu peduli dengan Montenegro, negeri kecil berpenduduk hanya 600.000 jiwa itu?

Sebab, Rusia ingin Montenegro tetap di bawah pengaruhnya atau setidaknya netral. Terlebih lagi, sejak lama Rusia sudah melobi Pemerintah Montenegro untuk membuka pelabuhan negeri itu bagi kapal-kapal perang Rusia.

Keinginan Montenegro bergabung dengan NATO juga membuat Rusia gerah. Sebab, jika negeri ini menjadi anggota NATO maka garis depan pakta pertahanan itu akan semakin dekat dengan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com