Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Jong Nam Bukti Sifat Brutal Rezim Jong Un

Kompas.com - 15/02/2017, 10:09 WIB

SEOUL, KOMPAS.com Korea Selatan dan Amerika Serikat menduga saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Jong Nam, diduga dibunuh oleh agen mata-mata negara komunis itu.

Namun, Seoul dan Washington tidak mengungkap bagaimana Jong Nam dibunuh. Polisi Malaysia mengatakan, kematian saudara tiri satu ayah dan lain ibu dari Jong Un itu sedang diselidiki, belum dapat dipastikan penyebabnya.

Kantor berita AFP melaporkan, Seoul pada Rabu (15/2/2017) menggambarkan pembunuhan Jong Nam yang terjadi pada Selasa (14/2/2017) di Malaysia itu sebagai wujud dari sifat "brutal dan tidak manusiawi" dari rezim Pyongyang yang dipimpin Jong Un.

Jong Nam diduga dibunuh oleh dua perempuan tak dikenal, diduga mata-mata Korut, dengan cara menyuntikkan racun ke dalam tubuh korban.

Langkah itu dilakukan demi menghabisi tokoh yang mengambil posisi berseberangan dengan Jong Un tersebut.

Laporan dari Malaysia dan Korsel menunjukkan Jong Nam telah ditusuk dengan jarum suntik berisi racun atau disemprotkan dengan bahan kimia tertentu di wajahnya.

Jong Nam mengembuskan napas terakhir setelah ditemukan sakit di Terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Selasa (14/2/2017).

Kepastian ini disampaikan Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Selangor, Malaysia, Fadzil Ahmat, kepada CNN, Selasa.

Sumber kepolisian lain pun menyebut, warga Korut yang meninggal dunia itu menggunakan paspor dengan nama Kim Chol.

Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-anh, memimpin pertemuan darurat dewan keamanan nasional, Rabu (15/2/2017) pagi, untuk membahas dugaan pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara di Malaysia.

Sumber-sumber Pemerintah AS telah mengatakan bahwa mereka percaya Jong Nam dibunuh oleh agen mata-mata Korut. Hal yang sama diyakini Seoul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com