Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Gelar Pertemuan Darurat Terkait Kematian Saudara Tiri Kim Jong Un

Kompas.com - 15/02/2017, 08:27 WIB

SEOUL, KOMPAS.com – Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-anh, memimpin pertemuan darurat dewan keamanan nasional, Rabu (15/2/2017) pagi, untuk membahas dugaan pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara di Malaysia.

Kim Jong Nam, saudara tiri dari pemimpin muda Korut, Kim Jong Un, diketahui tewas di Malaysia, Selasa (14/2/2017), seperti dilaporkan Reuters.

Sumber-sumber pemerintah AS telah mengatakan bahwa mereka percaya Jong Nam telah dibunuh oleh agen mata-mata Korut. Namun, polisi Malaysia belum bisa memastikan penyebab kematian.

Seorang petinggi Korsel mengatakan, mereka juga percaya bahwa Jong Nam dibunuh, tetapi mereka tidak memberikan keterangan yang lebih rinci terkait kasus tersebut.

Jong Nam, yang terasing dari saudara tirinya yang kini memimpin Korut, Kim Jong Un, lebih banyak menghabiskan waktunya di luar Korut. Ia sangat kritis terhadap kekuasaan dinasti keluarganya.

Namun, pejabat Kepolisian Mlaysia, Fadzil Ahmat, mengatakan, penyebab tewasnya Jong Nam belum dapat dipastikan.

Polisi  Malaysia baru akan memastikan setelah pemeriksaan forensik terhadap jenazah Jong Nam dilakukan. Polisi tidak mau tergesa-gesa menyimpulkan penyebabnya.

"Sejauh ini tidak ada tersangka, namun kami sudah memulai penyelidikan dan sedang mencari beberapa kemungkinan untuk mendapat petunjuk (penyebab kematian Jong Nam)," kata Fadzil.

Polisi Malaysia mengatakan, pria asal Korut yang tewas itu berusia 46 tahun dan memegang paspor dengan nama Kim Chol. Kim Jong Nam di masa lalu telah menggunakan dokumen atau paspor palsu.

Jong Nam telah berencana untuk melakukan perjalanan ke Makau ketika tiba-tiba mengeluh sakit di terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Sumber-sumber di kalangan pemerintah AS di Washington mengatakan, kematian Kim Jong Nam diduga kuat disebabkan dia telah diracuni orang tak dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com