Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Saudara Tiri Jong Un Diselidiki, Penyebabnya Belum Dipastikan

Kompas.com - 15/02/2017, 06:51 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, yang terasing tewas dibunuh di Malaysia, kata seorang sumber pada pemerintahan Korea Selatan, Selasa (14/2/2017).

Namun, pejabat Kepolisian Mlaysia, Fadzil Ahmat, mengatakan, penyebab tewasnya Jong Nam belum dapat dipastikan.

Polisi  Malaysia baru akan memastikan setelah pemeriksaan forensik terhadap jenazah Jong Nam dilakukan. Polisi tidak mau tergesa-gesa menyimpulkan penyebabnya.

"Sejauh ini tidak ada tersangka, namun kami sudah memulai penyelidikan dan sedang mencari beberapa kemungkinan untuk mendapat petunjuk (penyebab kematian Jong Nam)," kata Fadzil kepada Reuters.

Jong Nam selama ini menghabiskan waktu dalam waktu lama di luar negaranya, Korut. Ia dikenal sering mengeritik kekuasaan dinasti keluarganya.

Saudara tiri Kim Jong Un, diktator muda Korut, dinyatakan meninggal dunia oleh kepolisian Malaysia pada usia sekitar 40 tahunan.

Menurut Fadzil, Kim sebelumnya telah berencana berangkat ke Makau pada Senin (13/2/2017), namun ia kemudian jatuh sakit ketika berada di terminal Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

"Almarhum... merasa ada seseorang yang memegang kepalanya dari belakang," kata Fadzil. "Ia merasa pusing sehingga meminta pertolongan di loket KLIA."

Jong Nam kemudian dibawa ke sebuah klinik bandara dan di sana ia masih merasa tidak sehat sehingga ia kemudian dibawa ke rumah sakit.

Fadzil mengatakan, dalam perjalanan ke rumah sakit Putrajaya itulah Jong Nam meninggal di mobil ambulans.

Televisi Korea Selatan, TV Chosun, melaporkan, Jong Nam diracun menggunakan sebuah jarum oleh dua perempuan, yang diyakini sebagai mata-mata Korut.

Kedua perempuan itu kabur dengan taksi dan menjadi buronan, kata televisi tersebut yang mengutip berbagai sumber pada pemerintahan Korea Selatan. Namun, kebenaran itu belum dapat dikonfirmasi.

Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, pihaknya tidak dapat memastikan laporan itu sementara badan intelijen Korsel juga belum dapat dimintai komentar.

"Kami tidak tahu apakah ada kain atau jarum; petugas penjaga loket mengatakan seseorang memegang mukanya (Jong Nam), ia merasa pusing," kata Fadzil.

Malaysia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan erat dengan Korut. Warga Malaysia dan Korut dapat saling berkunjung ke negara mereka tanpa harus memiliki visa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com