Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Saingi China untuk Urusan Buruknya Kualitas Udara

Kompas.com - 14/02/2017, 18:42 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - India kini menjadi pesaing China dalam urusan buruknya kualitas udara akibat polusi. Demikian hasil studi terbaru yang dirilis pada Selasa (14/2/2017).

Buruknya kualitas udara India mengakibatkan 1,1 juta warga negeri itu meninggal dunia sebelum waktunya, nyaris setara dengan jumlah korban polusi di China.

Namun, di saat angka kematian akibat polusi udara di China selama beberapa tahun terakhir cenderung stagnan, maka di India korban polusi udara terus bertambah.

Jumlah warga India yang meninggal dunia sebelum waktunya naik 50 persen berbanding lurus dengan kualitas udara yang terus memburuk.

Untuk mengukur kualitas udara, digunakan acuan 2,5 PM yang menghitung jumlah partikel sehat yang masuk ke dalam paru-paru.

Nah, dalam riset yang dilakukan Health Effect Institute dan Institute for Health Metrik dan Evaluation, kualitas 2,5 PM di India semakin buruk melampaui China.

Sejak 2005, pemerintah China sudah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi dampak buruk polusi udara. Itulah yang menyebabkan angka kematian akibat polusi cenderung stabil di China.

Sementara di India, jumlah kematian terkait kualitas udara terus meningkat. Pada 1990 diperkirakan terjadi 737.400 kasus kematian dan pada 2015 angka itu melonjak hingga 1,09 juta orang.

"India dan tetangganya, Banglades mengalami peningkatan polusi udara sejak 2010 dan kini memiliki konsentrasi tertinggi 2,5PM di dunia," demikian laporan tersebut.

Polusi udara di New Delhi pada November lalu mencapai level krisis. Penyebabnya diyakini berasal dari pembakaran tanaman, asap knalpot mobil, debu, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com