Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Gadis Italia, Bunuh Diri karena Video Seksnya Beredar Viral

Kompas.com - 14/02/2017, 11:23 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

NAPLES, KOMPAS.com — Tiziana Cantone, perempuan dari Naples, Italia, mengakhiri hidupnya setelah selama setahun berupaya menghapus video seksnya yang beredar viral di internet.

Pada April 2015, perempuan berusia 31 tahun asal Mugnano, di pinggiran kota Naples, Italia, itu mengirim serangkaian video seks kepada lima orang melalui WhatsApp.

Mantan pacarnya, Sergio Di Palo, adalah termasuk orang yang menerima video tersebut.

Dalam video tersebut, terlihat ia tengah melakukan hubungan seks dengan sejumlah orang tak dikenal.

"Ia cantik, tetapi rapuh," kenang Teresa Petrosino, yang sudah berteman selama 15 tahun.

"Ia bersama orang yang salah pada waktu yang salah," ujarnya.

Video tersebut langsung tersebar dan diunggah ke beberapa situs orang dewasa. Tindakan fisik pada rekaman itu memang tidak menonjol.

Namun, ada satu kalimat yang terucap dari mulut Tiziana Cantone.

"Kamu memfilmkannya? tanya Tiziana kepada laki-laki yang memegang kamera.

"Bravo!" kata Tiziana.

Kata-kata itu seolah menunjukkan seorang perempuan muda yang tidak risih, menikmati adegannya difilmkan saat berhubungan seks.

Kalimat itu seperti memberikan orang-orang kebebasan untuk menonton video tanpa syarat, jika ia begitu senang bisa difilmkan, tentunya ia tidak akan keberatan video itu ditonton.

Namun, apa yang dilakukan orang-orang Italia bukan hanya menonton video. Komentar-komentar para penonton berubah menjadi lelucon daring. Foto-fotonya muncul di berbagai t-shirt dan situs parodi.

Tidak ada seorang pun tampaknya khawatir apa yang ia pikirkan karena ia terlihat sangat senang dengan hal itu.

Namun, ini adalah sebuah kesalahpahaman yang besar.

"Orang-orang bingung antara menjadi masa bodoh dan membagikannya secara viral," kata komentator sosial, Selvaggia Lucarelli.

"Anda dapat memfilmkan video, membaginya dengan beberapa orang, tetapi ada perjanjian diam-diam bahwa Anda tidak akan berbagi lebih jauh."

Jalur hukum

Tiziana Cantone, perempuan rapuh itu, merasa ngeri.

"Ia dan saya tidak pernah benar-benar berbicara tentang rincian video tersebut," kata temannya, Teresa.

"Saya tidak pernah melihat video itu dan saya tidak pernah ingin melihatnya. Anda bisa mengatakan ia sangat menderita. Namun, ia kuat."

Cantone memutuskan untuk melawan balik. Namun, tidak ada cara cepat untuk menghapus video tersebut.

Ia membawa kasus ini ke pengadilan dengan alasan rekaman itu diunggah ke situs publik tanpa persetujuannya. Pada saat ini, ia tidak mampu lagi hidup normal.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com