Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Terdampar, Ratusan Paus di Selandia Baru Kembali ke Laut

Kompas.com - 12/02/2017, 13:07 WIB

WELLINGTON, KOMPAS.com - Lebih dari 200 paus yang terdampar di pantai terpencil di Selandia Baru bisa mengambang dan kembali ke laut, Sabtu (11/2/2017).

Namun petugas konservasi memperingatkan bahwa mereka masih bisa kembali ke pantai di Farewell Spit, South Island.

Sebelumnya, sukarelawan berhasil mengambangkan sekitar 100 dari 400 paus pilot yang terdampar pada Kamis (9/2/2017).

Meski begitu, rantai manusia, dengan relawan yang berdiri berendam setinggi leher di air, gagal menghambat datangnya kawanan paus baru.

"Sekitar 240-an paus yang terdampar antara Puponga dan Pakawau pada Sabtu sebagian besar sudah bisa mengambangkan diri mereka sendiri setelah datang air pasang dan kini berada di perairan dangkal," kata juru bicara konservasi Herb Christophers.

Tujuh belas paus yang masih terdampar dibantu oleh relawan yang bekerja di pantai tersebut.

Kelompok lingkungan Project Jonah, yang membantu penyelamatan tersebut, menggunakan pesawat yang terbang di atas teluk untuk memantau pergerakan paus.

Terdamparnya paus kali ini adalah yang terburuk di Selandia Baru. Puluhan relawan turun membantu sejak insiden ini dilaporkan terjadi pada Kamis.

Lebih dari 300 paus dari 400 yang pertama datang mati saat paramedis dan masyarakat berusaha menjaga beberapa paus tetap hidup dengan mendinginkannya menggunakan air.

Belum jelas alasan paus terus datang ke pantai sepanjang lima kilometer di dekat Golden Bay.

Satu teori, mereka mungkin terdorong ke daratan oleh hiu, setelah bekas gigitan ditemukan pada beberapa paus yang mati.

Herb Christophers dari departemen konservasi Selandia Baru mengatakan pada BBC bahwa paus-paus ini berusaha untuk mencapai puncak South Island, tapi jika navigasi mereka salah, maka mereka terdampar di pantai.

Di perairan dangkal, penggunaan gema lokasi paus menjadi tak berfungsi. "Sulit jika paus tersesat di sana," katanya.

Pakar mengatakan bahwa paus-paus yang terdampar ini akan mengirimkan tanda bahaya dan memberi tahu anggota kumpulan mereka lainnya, yang kemudian ikut terdampar oleh gelombang surut.

Kadang-kadang paus-paus ini sudah tua, sakit, atau terluka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com