Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Negeri New York Terpilih Menjadi Presiden Somalia

Kompas.com - 09/02/2017, 15:26 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang pria yang hingga belum lama ini adalah pegawai departemen transportasi di Buffalo, New York, AS, terpilih menjadi presiden Somalia, Rabu (8/2/2017).

Mohamed Abdulahi Farmajo memang memiliki dwi-kewarganegaraan, yaitu Somalia dan AS.

Dia terpilih sebagai presiden dalam sebuah pemilu yang oleh banyak pengamat disebut sebagai yang paling demokratis di Somalia selama beberapa dekade terakhir.

Farmajo adalah mantan perdana menteri yang dalam pemilihan presiden mengalahkan petahana Hasan Sheikh Mohamud dalam dua putaran.

Presiden terpilih Somalia itu lahir di Mogadishu dan bekerja di AS untuk kemenlu negerinya pada 1980-an.

Farmajo dan keluarganya kemudian mendapatkan suaka politik di AS, tetapi tak meninggalkan statusnya sebagai warga negara Somalia.

Setelah mundur sebagai perdana menteri pada 2011 setelah menjabat selama delapan bulan, Farmajo pindah ke kota Buffalo dan bekerja di departemen transportasi setempat.

"Dia sangat mencintai Somalia. Bagaimanapun, itulah tempat dia dilahirkan," ujar Intisar, putri Farmajo yang tinggal di New York.

Meski mencintai negaranya, Farmajo kini memiliki tugas berat karena Somalia adalah salah satu negara termiskin dan secara politik paling tidak berfungsi di dunia.

Farmajo tak menepis beratnya pekerjaan yang menanti dirinya pada masa depan.

"Kemenangan ini milik rakyat Somalia. Ini adalah awal dari era persatuan, demokrasi, dan awal dari perang melawan korupsi di Somalia," kata sang presiden terpilih.

Kemenangan Farmajo ini langsung mendapatkan tanggapan positif dari Pemerintah Amerika Serikat.

"Kami mendorong pemerintahan baru Somalia untuk mengambil langkah kredibel dalam memerangi korupsi dan mendirikan institusi pemilihan yang kuat untuk menggelar pemilu yang bebas dan adil pada 2020," ujar Mark Toner, seorang juru bicara Kemenlu AS.

Tugas memberantas korupsi ini tak mudah bagi Farmajo karena Somalia, menurut Transparansi Internasional, adalah negara paling korup di dunia.

LSM anti-korupsi yang berbasis di Mogadishu Marqaati dalam laporannya pekan ini memaparkan maraknya jual beli suara dalam pemilihan umum

Halaman:
Sumber AFP,Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com