Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tuding Media Tak Beritakan Banyak Aksi Terorisme

Kompas.com - 07/02/2017, 15:55 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Gedung Putih, Senin (6/2/2017), merilis 78 serangan teror di seluruh dunia yang tidak mendapatkan perhatian media massa.

Rilis itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump menuding media tidak melaporkan dan justru menutupi adanya serangan teroris.

"Anda lihat apa yang terjadi di Paris dan Nice. Di seluruh Eropa, hal semacam itu terjadi," kata Trump di depan para komandan militer di Pusat Komando Florida.

"Semua peristiwa itu tidak dilaporkan. Di banyak kasus, pers yang sangat tidak jujur enggan melaporkannya. Mereka punya alasan dan Anda semua tahu alasan itu," kata Trump.

Kemudian, juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, mengatakan, Trump bukan menuding media tidak melaporkan.

Trump, lanjut Spicer, hanya menyebut media tidak terlalu banyak melaporkan berbagai serangan teror tersebut.

"Ada beberapa contoh saat peristiwa-peristiwa itu tak mendapatkan cukup peliputan. Aksi-aksi teror yang gagal, unjuk rasa yang rusuh tak mendapatkan porsi peliputan yang sama," ujar Spicer.

Dalam daftar aksi teror yang dirilis Spicer itu termasuk serangan truk di Nice, Perancis, yang menewaskan puluhan orang dan mendapat perhatian dunia.

Insiden lain yang masuk dalam daftar itu adalah penikaman yang menewaskan turis Inggris, Mia Ayliffe-Chung, pada Agustus 2016.

Namun, kepolisian Queensland, Australia, menegaskan, insiden itu adalah sebuah kejahatan biasa, bukan aksi terorisme.

Serangan Trump kepada media ini ditepis Al Tompkins dari The Poynter Institute, sekolah jurnalistik di Florida.

"Sungguh aneh jika dia menyebut jurnalis memiliki alasan untuk tak melaporkan serangan teror, misalnya yang dilakukan ISIS," ujar Tompkins.

Ini adalah serangan terbaru Trump kepada media massa, yang menurut dia meremehkan peluangnya memenangi pemilihan presiden.

Namun, setelah Trump memenangi pemilihan presiden dan dilantik, serangannya terhadap media tak kunjung berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com