Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Terdampak Kebijakan "Anti-imigran" Bergegas Terbang ke AS

Kompas.com - 05/02/2017, 17:07 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com — Warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim yang telah memegang visa Amerika Serikat, tetapi terdampak perintah eksekutif Donald Trump, kembali mendapat harapan.

Seperti diberitakan kantor berita AP, Minggu (5/2/2017), warga ketujuh negara yang masih memegang visa AS yang masih berlaku bergegas menuju AS seketika setelah kebijakan anti-imigran itu ditangguhkan.

Umumnya, mereka khawatir bahwa penundaan berdasarkan keputusan hakim federal itu hanya berlangsung seketika, sebelum kembali diberlakukan.

Baca: Hakim Federal AS Perintahkan Penundaan Kebijakan Presiden Trump

Di sisi lain, pihak pemerintah melalui Departemen Kehakiman berencana mengajukan banding terhadap putusan penundaan itu.

Rula Aoun, Direktur Liga Hak Sipil Warga Arab-Amerika di Dearborn, Michigan, menyarankan mereka yang memegang visa AS untuk segera bergegas.

"Kami memberi tahu kepada mereka untuk segera mengambil penerbangan ke AS secepatnya," kata Aoun.

Lembaga yang dipimpin Aoun pun telah melayangkan gugatan ke pengadilan di Detroit yang meminta hakim untuk menyatakan kebijakan Trump melawan konstitusi.

Aoun menyebutkan, banyak orang yang harus membuat pilihan berat.

Salah satunya adalah keluarga asal Yaman yang akan mendarat di Bandara John F Kennedy, Senin WIB. Keluarga yang terbang dari Mesir itu terpaksa pergi tanpa membawa dua anak mereka.

Sang ayah dan dua anak di keluarga itu merupakan warga negar AS. Sementara itu, sang ibu memegang visa imigran. Namun, dua anak lainnya belum memegang visa dan terpaksa ditinggal bersama keluarga lainnya.

"Mereka hanya tak mau mengambil risiko harus kembali menunggu," kata perempuan itu.

Sebelumya, pihak Pemerintah AS menyebutkan, hampir 60.000 visa warga asing terpaksa dicabut sementara, terkait dengan kebijakan Trump.

Kebingungan juga dialami pemegang "green card", Ammar Alnajjar. Alnajjar adalah pelajar 24 tahun asal Yaman di Southwest Tennessee Community College.

Alnajjar terpaksa mempercepat rencana kunjungannya ke Turki untuk menengok tunangannya. Semula, dia berencana akan berada di Turki selama tiga bulan.

Mendengar kabar ini, dia langsung membeli tiket 1.000 dollar AS untuk segera kembali ke AS.

"Saya harus sekolah dan ada urusan yang harus saya kerjakan," kata Alnajjar, yang tiba di Bandara JFK, Minggu WIB.

Maskapai Royal Jordanian yang mengoperasikan penerbangan langsung dari Amman ke New York, Chicago, dan Detroit kembali menjadwalkan penerbangan dari warga yang sebelumnya sempat tertunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com